Prinsip Kerja Clarifier Lamella

Salah satu mesin teknologi canggih yang bisa membantu pengolahan air limbah yaitu lamella clarifier. Mesin ini telah banyak digunakan di berbagai industri, rumah sakit, dan lainnya. Berikut kami ulas prinsip kerja Clarifier Lamella dan fungsi nya sebagai pengolah air minum.

Cara ini termasuk solusi yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan. Dengan mengolah kembali air limbah, maka akan membawa banyak manfaat.

Diantaranya ialah air tersebut bisa Anda gunakan lagi untuk kebutuhan industri. Sebab, air limbah yang sudah diproses akan menjadi bersih kembali. Racun-racun yang ada di dalamnya pun akan menghilang.

Dengan begitu, akan lebih menghemat biaya dan juga tidak bingung lagi mencari sumber air bersih. Apalagi jika berada di sebuah wilayah yang minim air bersih. Maka clarifier ini juga bisa Anda pakai untuk mengolah berbagai jenis air berkualitas buruk.

Fungsi Dan Prinsip Kerja Clarifier Lamella

Clarifier berfungsi sebagai pemisah sejumlah kecil partikel-partikel halus yang menghasilkan liquid. Liquid tersebut akan bersifat jernih dan bebas dari partikel solid atau suspensi.

Teknologi clarifier biasanya digunakan untuk proses pengolahan air bersih. Baik itu dari air sungai, air limbah, dan lainnya. Clarifier sangat cocok dipakai pada industri besar yang membutuhkan pasokan air banyak.

Apalagi nantinya industri tersebut juga akan menghasilkan cairan limbah cukup banyak. Jadi, dengan adanya proses pengolahan, maka air tidak terbuang percuma dan bisa Anda gunakan kembali.

Dalam clarifier akan mengalami sebuah proses klarifikasi yang berfungsi menghilangkan solid tersuspensi. Solid ini termasuk bagian dari kotoran yang mengakibatkan air keruh.

Pada umumnya, mesin clarifier berbentuk tangki silinder dari beton. Memiliki diameter sepanjang 26 meter dan tinggi 3,65 meter. Pada proses klarifikasi, juga akan menghilangkan water hardness.

Water hardness ialah garam kalsium dan magnesium yang larut di dalam air. Reaksinya dengan cara memberikan zat-zat kimia yang akan mengendapkan hardness tersebut.

Jika garam kalsium dan magnesium dalam bentuk bikarbonat, maka akan mudah larut. Ada pula cara yang lebih efisien, yaitu dengan proses pengadukan. Dengan begitu, zat pengendap akan terbagi dalam air sebelum pengendapan terjadi.

Jadi, nantinya akan membentuk gumpalan lebih besar. Proses ini bisa Anda lakukan dengan pengadukan lambat. Dosis pengendapan yang terlalu tinggi akan menyebabkan lapisan lumpur naik sampai batas. Kemudian, akan terbawa arus keluar.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan kontrol di outlet clarifier lamella. Yaitu menggunakan parameter PH, CI1 atau 1,5 – 4.0 ppm dan turbidity maksimum 5 ppm. Kemudian, air bersih terpisah melalui overlow pada bibir clarifier. Sedangkan, endapan terbuang ke bawah clarifier.

Prinsip Kerja Clarifier Lamella

Prinsip Kerja Clarifier Lamella

Pada dasarnya, prinsip kerja clarifier mengacu pada proses pengadukan di dalam mesin. Sebab, ada ketentuan tersendiri mengenai cepat dan lambatnya pengadukan.

Dalam mesin clarifier terdapat sebuah alat pengaduk seperti halnya mixer. Fungsinya untuk membantu percampuran yang berlangsung dengan homogen. Alat ini bekerja dengan prinsip dari proses agitasi, yaitu untuk mengurangi terjadinya vorteks.

Proses pengadukan harus Anda lakukan dengan benar untuk memperoleh hasil maksimal. Ada 3 proses yang berkaitan dengan prinsip kerja mesin ini. Diantaranya ialah koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi.

1. Koagulasi

Proses ini adalah suatu mekanisme penetralan muatan partikel koloid. Kemudian, partikel satu dengan yang lain akan saling mendekat. Dengan begitu, akan terbentuk flok kecil dari proses ini dengan penambahan zat koagulan.

Zat yang biasa dipakai diantaranya aluminium sulfate-AI2(SO4)3, sodium aluminate-Na2AI204, dan ferric chloride-FeCI3. Fungsinya untuk mengikat atau mengumpulkan kotoran yang tidak dapat tersaring oleh filter. Ciri utamanya ialah sebagai berikut.

  • Pengadukan cepat, yaitu rapid mixing atau flash mixing sebesar 75 sampai 300 rpm. Tujuannya agar kondisi homogen antara air laut dan koagulan cepat tercapai.
  • Peralatan yang dapat Anda gunakan ialah seperti static mixer, baffle pond atau baffle chamber, dan agitator pond (paddle atau turbine).
  • Waktu efektif pembentukan blok yaitu 30 detik sampai 1 menit.

Prinsip kerja koagulan ialah berikatan dengan air. Jadi, menyebarkan ion ke dalam air yang mengakibatkan permukaan terhalangi. Oleh karena itu, bisa terjadi ikatan kimia membentuk gumpalan atau flok.

Cara untuk mengetahui keefektifan koagulan adalah dengan Jar Test. Alat tersebut merupakan sistem percobaan dengan memakai sampling. Untuk variabel yang digunakan adalah jenis koagulan, kecepatan mixing, PH, dan waktu pengendapan.

2. Flokulasi

Proses ini adalah suatu mekanisme yang mana flok kecil akan melalui suatu media flokulan. Kemudian, menggabungkannya dengan flok berukuran lebih besar. Jadi, massa akan bertambah dan bisa mengendap.

Flok yang semakin membesar akan mengendap sesuai dengan pertambahan luas permukaan air. Dengan begitu, waktu pengaliran akan lebih lama dan reaksi pun bisa lebih sempurna.

Sedangkan, untuk perluasan permukaan aliran bisa Anda lakukan dengan menambahkan sekat pada bak flokulasi. Dengan begitu, flok yang sudah terbentuk akan saling mendekat dan menghasilkan ukuran lebih besar. Ciri utamanya ialah sebagai berikut.

  • Pengadukan lambat atau slow mixing, yaitu kurang dari 40 rpm disertai sistem Tujuannya untuk mengeluarkan air yang bebas lumpur.
  • Waktu pembentukan floknya yang efektif ialah 20 sampai 60 menit.

Selain ciri utamanya, flokulan juga memiliki beberapa macam. Anda harus mengetahuinya agar mengenal lebih banyak. berikut ini adalah macam-macam flokulan.

  • Bentonite atau Clay, contohnya seperti tanah liat.
  • NaSiO3 (calcium silicate).
  • CaCO3 (calcium carbonate).
  • Polimer (kationik atau anionik), seperti polyacrylamide, poly (diallyl dimethyl ammonium chloride, poly (acrylic acid), poly (styrene sulfonic acid).

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk memilih flokulan. Hal ini bisa mempengaruhi kinerja clarifier lamella. Berikut syarat dalam pemilihan flokulan.

  • Keefektifan dalam menghilangkan phosphate
  • Kecepatan membentuk flok
  • Harga dan persediaan
  • Mudah penanganan
  • Ramah lingkungan

3. Sedimentasi

Proses ini adalah suatu mekanisme yang akan mengendapkan flok besar. Kemudian, akan turun ke permukaan air dengan gaya gravitasi bumi. Flok dapat membesar dengan adanya penambahan flokulan seperti pada penjelasan sebelumnya.

Kelebihan Pengolahan Air Limbah dengan Clarifier Lamella

Clarifier Lamella

Anda juga harus mengetahui kelebihan penggunaan sistem clarifier. Dengan begitu, bisa mempertimbangkan apakah cara ini cocok atau tidak. Berikut ini kelebihannya.

  • Pemasangannya mudah, yaitu menggunakan plate yang mudah Anda bongkar pasang.
  • Tidak membutuhkan energi, karena bergeraknya secara mekanis. Dengan kondisi tersebut, maka bisa menghemat energi dalam pengolahan air limbah.
  • Menerapkan kemiringan plater agar menghasilkan area pengendapan lebih besar. Dengan begitu, proses pengolahan menjadi lebih efisien.
  • Dapat mengurangi pertumbuhan lumut, karena prosesnya dilakukan di dalam. Namun, pembersihannya tetap harus Anda lakukan secara rutin.
  • Kinerja clarifier lamella bisa Anda tingkatkan dengan menambahkan zat kimia tertentu. Seperti zat koagulan dan flokulan yang bisa membuat proses pengendapan menjadi optimal.

Dengan mengolah air limbah dengan clarifier lamella, berarti peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Sebab, air limbah yang Anda buang mengandung racun dan bisa berbahaya.

 

 

5/5 - (1 vote)