Ketersediaan air bersih menjadi hal yang esensial bagi manusia untuk menunjang aktivitas sehari-hari, terutama sebagai air minum. Karena itu, air yang dikonsumsi perlu melalui tahapan pengujian sesuai standar kualitas yang ditetapkan agar tidak berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Artikel ini akan mengulas lebih detail apa saja parameter dan proses pengujian kualitas air agar layak dikonsumsi!
Apa Itu Pengujian Kualitas Air Minum?
Pengujian kualitas air minum merupakan langkah ilmiah yang dilakukan untuk menilai apakah air yang dikonsumsi telah memenuhi standar kelayakan dari aspek fisika, kimia, dan mikrobiologi. Ini bertujuan untuk menjamin bahwa tidak ada zat berbahaya, bebas dari kontaminan yang membahayakan kesehatan, dan layak untuk dikonsumsi.
Pengujian semacam ini tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pemerintah atau laboratorium independen, tetapi juga merupakan kewajiban setiap produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Sebagai jaminan mutu sebelum produk dipasarkan kepada konsumen.
Mengapa Pengujian Kualitas Air Minum Penting?
Meskipun tampak bening, air belum tentu bebas dari mikroorganisme atau zat berbahaya yang tak terlihat, sehingga tidak selalu aman untuk diminum. Misalnya bakteri E. coli, logam berat seperti timbal, atau residu bahan kimia rumah tangga yang terlarut dalam air.
Inilah mengapa pengujian kualitas air sangatlah penting. Pengujian ini berperan dalam mencegah berbagai risiko kesehatan, mulai dari keracunan, diare, gangguan pada ginjal, hingga potensi kanker akibat konsumsi jangka panjang.
Selain itu, pengujian juga memastikan bahwa produk air minum memenuhi standar nasional dan internasional, seperti SNI 3553:2015 untuk AMDK. Dari sisi bisnis, pengujian kualitas air membantu menjaga reputasi produsen, menghindari penarikan produk dari pasar akibat gagal uji mutu, serta memberikan rasa aman bagi konsumen.
Parameter Pengujian Kualitas Air Minum
Pengujian kualitas air mencakup pengukuran terhadap berbagai aspek penting, seperti aspek fisik, kimia, dan mikrobiologi. Masing-masing parameter pengujian ini berperan dalam menentukan apakah air layak dan aman untuk dikonsumsi.
1. Parameter Fisika
Parameter fisika berkaitan dengan karakteristik yang bisa dikenali secara visual maupun sensorik. Adapun ciri-ciri fisik air yang baik, antara lain tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak memiliki rasa yang aneh.
Selain itu, tingkat kekeruhan juga harus rendah, menunjukkan bahwa hanya sedikit partikel tersuspensi di dalamnya. Indikator yang tidak kalah penting, yakni Total Dissolved Solids (TDS). TDS adalah kandungan zat terlarut berupa mineral dan garam, yang idealnya kurang dari 500 mg/L.
2. Parameter Kimia
Dari sisi kimia, air minum harus memiliki pH netral atau sedikit basa, yaitu antara 6,5 hingga 8,5. Kandungan logam berat seperti timbal (Pb), arsenik (As), merkuri (Hg), besi (Fe), dan mangan (Mn) harus diawasi dengan ketat, karena dapat bersifat toksik jika kadarnya melebihi batas yang ditetapkan.
Selain itu, senyawa anorganik seperti nitrat, nitrit, dan klorida juga harus berada dalam batas yang aman. Sisa zat disinfektan seperti klorin bebas juga perlu dipastikan tidak berlebihan, agar tidak membahayakan kesehatan.
3. Parameter Mikrobiologi
Aspek mikrobiologi merupakan salah satu yang paling penting, karena keberadaan mikroorganisme patogen dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Air minum yang baik tidak boleh mengandung total koliform dan E. coli dalam 100 ml sampel. Selain itu, bakteri berbahaya lain seperti Salmonella juga harus tidak terdeteksi sama sekali.
Proses Pengujian Kualitas Air Minum
Proses pengujian dilakukan mulai dari sumber air baku, proses pengolahan, hingga hasil akhir produk yang dikemas. Semua dilakukan mengacu pada ketentuan SNI 3553:2015 dan Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010.
1. Pengumpulan Sampel
Tahap pertama adalah pengambilan sampel air dari berbagai sumber, seperti air sumur, sungai, danau, maupun dari sistem distribusi air bersih. Pengambilan sampel ini harus dilakukan secara hati-hati sesuai standar, agar terhindar dari kontaminasi.
2. Analisis Laboratorium
Setelah pengumpulan, sampel air diuji di laboratorium menggunakan berbagai teknik ilmiah, seperti spektroskopi, kromatografi, dan analisis mikrobiologi. Sementara untuk proses pengujiannya menggunakan parameter kimia, fisika, dan mikrobiologi.
Parameter tersebut meliputi pH (tingkat keasaman), suhu, tingkat kekeruhan, total zat terlarut (TDS), kandungan nitrat dan fluoride, serta uji bakteri seperti E. coli dan total koliform.
Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh lembaga seperti World Health Organization (WHO) dan Environmental Protection Agency (EPA), serta standar nasional seperti SNI 3553:2015. Perbandingan ini akan menunjukkan apakah air itu aman dikonsumsi atau memerlukan perlakuan lebih lanjut.
Melalui proses yang ketat dan terukur ini, pengujian kualitas air minum dapat memberikan jaminan bahwa air tersebut bebas dari zat berbahaya dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Gunakan Jasa AMDK Profesional dari Tanindo!
Pengujian kualitas air minum adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan konsumen, memenuhi regulasi pemerintah, serta menjaga nama baik produsen AMDK. Melalui pengujian menyeluruh terhadap berbagai parameter, proses ini memastikan bahwa air yang Anda konsumsi benar-benar aman dan memenuhi standar kelayakan.
Karena itu, menjaga mutu produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) agar tetap sesuai standar dan aman dikonsumsi, memerlukan pendampingan dari pihak profesional. PT Tanindo bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai mitra konsultasi dan pengujian air minum Anda.
Tanindo memiliki pengalaman luas dalam bidang pengolahan air serta pendampingan pabrik AMDK. Layanannya mencakup seluruh proses penting, mulai dari pengujian laboratorium, perancangan sistem pengolahan air, hingga konsultasi perizinan dan pemenuhan standar mutu.
Didukung oleh tenaga ahli dan fasilitas laboratorium modern, Tanindo mampu memberikan hasil pengujian yang cepat dan akurat. Selain itu, Tanindo juga menyediakan layanan konsultasi teknis dan legal untuk membantu bisnis AMDK Anda lolos audit serta memperoleh sertifikasi resmi.
Jadi, bagi Anda yang ingin merintis atau mengembangkan bisnis AMDK dengan kualitas terjamin dan sesuai regulasi, PT Tanindo siap menjadi mitra yang dapat diandalkan.
FAQ
Uji kualitas air mencakup parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi yang berguna untuk memastikan air aman dikonsumsi.
Cara menguji kualitas air minum adalah dengan mengambil sampel air, lalu diuji di laboratorium dengan metode standar, untuk dianalisis dan dibandingkan dengan standar mutu seperti SNI atau WHO.
Kualitas air dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yakni air minum, air layak minum, air terkontaminasi, dan air terinfeksi.
Ciri-ciri air yang baik antara lain harus jernih, tidak berbau, tidak memiliki rasa, tidak terasa lengket, pH netral, dan bebas dari zat berbahaya serta bakteri patogen.
Beberapa jenis alat ukur kualitas air antara lain ORP meter, TDS meter, dual TDS meter, COD meter, dan turbidity meter.
