Temuan BPS melaporkan mayoritas rumah tangga mengandalkan air kemasan untuk penuhi kebutuhan minum setiap hari. Angka tersebut menunjukkan tingginya peluang bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia. Tertarik untuk menggeluti industri AMDK? Dapatkan panduan lengkap menyusun bisnis plan AMDK di sini!
Potensi Bisnis AMDK di Indonesia
Mengingat betapa vitalnya air bagi keberlangsungan hidup, tak sedikit pelaku usaha yang memanfaatkan air sebagai ladang bisnis. Coba Anda perhatikan etalase air mineral di minimarket. Merek-merek baru AMDK terus bermunculan tanpa Anda sadari. Kondisi ini memperlihatkan bahwa bisnis air minum kemasan memiliki prospek besar.
Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) menyatakan AMDK berperan penting dalam penjualan sektor minuman ringan tahun 2022–2023. Sejalan dengan hal itu, Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (ASPARMINAS) mencatat air minum kemasan botol meraih penjualan tertinggi sebanyak Rp13,3 triliun.
Kemudian, disusul kemasan galon dengan total penjualan Rp9,68 triliun, sementara galon tanpa merk sebesar Rp5,71 triliun. Terakhir, kemasan gelas menyumbang Rp3,7 triliun. Tingginya penjualan AMDK berangkat dari kebutuhan warga terhadap air minum yang higienis dan praktis.
Permintaan masyarakat terhadap air bersih yang terus melonjak membuat ASPARMINAS optimis memprediksi penjualan AMDK akan mengalami peningkatan hingga 10% pada tahun 2025.
Tiga Pilar untuk Memulai Bisnis AMDK
Sebelum menyusun bisnis plan AMDK, Anda perlu menyiapkan tiga pilar yang menentukan kesuksesan merek air minum produksi Anda. Apa saja tiga pilar tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Sumber Air Bermutu Tinggi
Tingkat mutu air adalah penentu keberhasilan usaha air minum kemasan. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih sumber air yang bersih, tidak terkontaminasi, dan memiliki komposisi mineral yang tepat. Untuk menjamin air tetap bermutu tinggi, lakukan pengujian lab secara rutin.
2. Lokasi Pabrik Strategis
Pemilihan lokasi pabrik air minum kemasan harus memenuhi aturan yang berlaku, khususnya analisis dampak lingkungan (AMDAL). Pilih lokasi yang strategis agar dapat memudahkan akses distribusi bahan baku. Adapun dari segi ruang, bangunan pabrik wajib memenuhi standar higienitas dan sanitasi pangan.
3. Sesuaikan Mesin dengan Target Produksi
Proses pengolahan bahan baku menjadi air yang siap minum memerlukan berbagai jenis mesin. Beberapa mesin yang Anda perlukan antara lain mesin filtrasi, sterilisasi, pengisian air ke kemasan, dan pengemasan.
Pertimbangkan memilih mesin yang hemat energi dan suku cadangnya mudah didapatkan. Selain itu, Anda juga bisa memilih mesin dengan tingkat kecepatan dan otomatisasi tertentu sesuai target produksi Anda.
Tahapan Menyusun Bisnis Plan AMDK
Bisnis AMDK memerlukan perencanaan yang matang karena melibatkan banyak pihak dan produknya harus mampu dipertanggungjawabkan. Berikut tahapan menyusun bisnis plan AMDK untuk menciptakan produk air minum Anda sendiri:
1. Perencanaan Bahan Kemasan
Dalam bisnis AMDK, air adalah bahan baku fundamental. Namun, air membutuhkan kemasan untuk bisa diperjualbelikan. Oleh sebab itu, bahan kemasan perlu Anda masukkan saat menyusun bisnis plan AMDK. Jenis kemasan air minum yang beredar adalah galon, botol, dan gelas dalam berbagai ukuran sebagai berikut.
- Galon berukuran 5, 15, dan 19 liter;
- Botol dengan ukuran 220, 330, 400, 600, hingga 1.500 ml;
- Gelas berkapasitas 70, 120, 220, dan 240 ml.
Selain kemasan air minum, terdapat bahan pendukung lain yang perlu Anda masukkan dalam rencana bisnis, yakni sedotan, kardus, label plastik, dan tisu basah pembersih galon.
2. Pengurusan Izin
Setiap kegiatan dalam produksi AMDK membutuhkan izin resmi dari berbagai lembaga yang berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, serta MUI. Kelengkapan dokumen seperti izin edar, NIB, sertifikat halal, dan SNI wajib Anda penuhi sebelum memasarkan produk.
Perizinan ini tidak lain Anda perlukan untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari. Adanya sertifikat resmi dari instansi terkait akan menjadikan merek air minum Anda memiliki reputasi tinggi di mata konsumen.
3. Penyusunan Anggaran
Untuk dapat memperkirakan rencana anggaran dengan tepat, tentukan kuantitas targetnya terlebih dahulu, misalnya Anda akan memproduksi 5.000, 10.000, atau 15.000 kemasan air minum. Dengan adanya target tersebut, Anda bisa lebih mudah menghitung modal yang dibutuhkan.
Anggaran yang dihitung meliputi biaya bangunan pabrik, mesin, bahan produksi, transportasi, keperluan pabrik, peralatan laboratorium, instalasi listrik, dan izin usaha. Sebagai gambaran, modal yang dibutuhkan untuk memproduksi 10.000 buah air minum kemasan berkisar antara Rp1,1 hingga Rp1,4 miliar.
4. Menentukan Strategi Pemasaran yang Efektif
Untuk memperkenalkan merek air minum baru, Anda membutuhkan strategi pemasaran yang efektif. Dalam bisnis AMDK, membangun kerja sama dengan pengecer dan distributor adalah cara tercepat untuk memperluas target pasar. Selain itu, manfaatkan media sosial, e-commerce, dan influencer untuk menjangkau khalayak lebih besar.
5. Konsultasi pada Ahlinya
Jika mengalami kesulitan dalam menyusun binis plan AMDK, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada ahlinya. Gunanya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih signifikan dari praktisi yang sudah berpengalaman. Dengan berkonsultasi, Anda juga bisa mengetahui informasi terkini mengenai regulasi perizinan yang terus berubah.
Sebagai perusahaan spesialis pengolahan air, PT Tanindo melayani konsultasi tata letak pabrik AMDK, pengurusan SNI, dan analisis sistem penyaringan di pabrik. Melalui konsultasi bersama PT Tanindo, rencana bisnis Anda akan semakin terarah dan meminimalkan kesalahan pada proses eksekusi nantinya.
PT Tanindo: 12 Tahun Lebih Bantu Sukseskan Bisnis Plan AMDK Pelaku Usaha
Penyusunan bisnis plan AMDK merupakan proses yang panjang karena melibatkan banyak pihak dan membutuhkan modal yang besar. Kehadiran sosok yang berpengalaman dalam bidangnya akan memudahkan Anda untuk merencanakan bisnis yang lebih realistis dan terarah.
PT Tanindo adalah konsultan pengolahan air minum kemasan dengan rekam jejak lebih dari 12 tahun menggeluti industri ini. Bersama tim profesional yang mengantongi sertifikat resmi, PT Tanindo tidak hanya menyediakan jasa konsultasi, tetapi juga menawarkan solusi pembangunan dan pembuatan sistem air minum.
Yuk, konsultasikan rencana bisnis Anda bersama PT Tanindo untuk memulai langkah yang lebih pasti dalam berbisnis AMDK!
FAQ
AMDK adalah bisnis yang menunjang penjualan industri minuman ringan dalam beberapa tahun terakhir dan berpotensi mengalami peningkatan penjualan mencapai 10% tahun ini.
Modal bisnis AMDK bervariasi tergantung jumlah produksi dan jenis kemasan yang digunakan. Untuk memproduksi 10.000 buah air minum kemasan, Anda membutuhkan modal sekitar Rp1,1 miliar hingga Rp1,4 miliar.
Setiap pelaku usaha wajib mengantongi izin edar, sertifikat BPOM, SNI, halal MUI, dan AMDAL.
Air yang digunakan untuk produksi AMDK bisa bersumber dari mata air, seperti pegunungan, sungai, atau sumber mata air lain yang kualitasnya teruji aman di laboratorium.
