Permintaan air minum dalam kemasan (AMDK) terutama di perkotaan kini semakin meningkat. Sebab, masyarakat sudah lebih jeli dalam memperhatikan kualitas air yang mereka minum. Supaya masyarakat semakin percaya pada kualitas produk dan tidak merasa dirugikan, produsen AMDK wajib menerapkan higiene sanitasi pabrik AMDK.
Higiene dan sanitasi merupakan tindakan yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan. Oleh karenanya, praktik higiene sanitasi pabrik AMDK sangat penting untuk diterapkan pada setiap aspek yang berkaitan dengan proses produksi AMDK. Lalu, apa saja aspek tersebut? Simak penjelasannya di sini!
Tujuan Higiene Sanitasi Pabrik AMDK
Ada beberapa tujuan dari praktik higiene sanitasi pabrik AMDK yang nantinya akan berdampak positif pada produk AMDK, masyarakat, dan perusahaan AMDK itu sendiri. Tujuannya antara lain adalah:
- Menjamin mutu dan keamanan produk AMDK karena air yang dihasilkan lebih bersih, jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan bebas kontaminan, sehingga lebih aman dan sehat untuk masyakarat konsumsi.
- Melindungi kesehatan konsumen karena produk AMDK bebas dari kontaminasi yang berbahaya, seperti mikroba, patogen, virus, bakteri, dan lain-lain, yang mungkin masih terbawa dari sumbernya atau saat proses produksi.
- Mencegah penyebaran penyakit dari karyawan ke konsumen melalui produk, dan antara karyawan satu dengan yang lain, karena kebersihan lingkungan pabrik harus terjaga.
- Meningkatkan kepercayaan konsumen dan citra perusahaan karena produk terbukti aman. Maka, semakin banyak konsumen yang membelinya, sehingga semakin meningkat pula keuntungan dan citra perusahaan.
- Memperpanjang umur simpan produk AMDK karena permasalahan yang dapat menurunkan kualitas produk bisa terhindarkan.
- Mematuhi standar higinene dan sanitasi pabrik AMDK dan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, agar produk tetap bisa beredar di masyarakat.
5 Aspek Penerapan Praktik Higiene Sanitasi Pabrik AMDK
Penerapan praktik higiene sanitasi pabrik AMDK tidak hanya berfokus pada produk air minum, tetapi semua aspek yang berhubungan dengan kebersihan proses produksi. Mulai dari sumber air atau bahan bakunya, peralatan, karyawan, hingga lingkungan pabriknya. Berikut penjabarannya!
1. Baku Baku
Pertama, sumber air sebagai bahan baku utama yang akan digunakan haruslah bersih, jernih, bebas bau, dan bebas zat kimia seperti klorin. Selain itu, lokasi pengambilan sumber air harus sudah berizin, mudah dicapai, aman, dan jauh dari sumber pencemaran, yaitu minimal berjarak 50 meter.
Air baku juga wajib melalui pengujian laboratorium secara berkala, agar bermutu saniter. Pengujian air secara kimia dan fisika minimal 6 bulan sekali, uji mikrobiologi minimal seminggu sekali, dan uji radiologi minimal 4 tahun sekali.
Bahan baku selanjutnya adalah kemasan AMDK. Umumnya, gunakan kemasan sekali pakai, yaitu PE (Poli Etilen), PP (Polipropilen), dan PET (Poli Etilen Tereftalat), atau bahan yang dipakai ulang seperti PC (Poli Carbonat) dan kaca. Semua jenis bahan kemasan tersebut harus bersih, steril, dan aman untuk minuman.
2. Peralatan dan Mesin
Peralatan yang menyentuh langsung dengan AMDK, seperti bak penampungan air, mesin filtrasi air, alat pengisi air, dan pencuci kemasan, haruslah food grade, non toksik, dan mudah dibersihkan. Selain itu, pembersihan peralatan juga harus rutin, misal dengan desinfektan minimal 3 bulan sekali.
Sementara tangki atau bak penampungan air, selang, pompa, dan peralatan lain yang kemungkinan sering terbuka harus selalu tertutup dengan baik dan aman, supaya bebas dari kontaminan luar. Kemudian, kemasan yang akan dipakai lagi, seperti galon dan botol kaca, wajib dicuci terlebih dahulu dengan desinfektan yang food grade.
3. Proses Produksi
Ruang produksi dan tempat sterilisasi botol harus tertutup dan terpisah dengan ruang lain untuk mencegah kontaminasi. Sistem perpipaan haruslah tertutup, bertekanan, dan bebas bocor. Mesin filter beserta media dan tabung filternya juga harus berfungsi dengan baik dan terawat. Proses sterilisasi tentu harus benar dan efektif.
4. Karyawan
Selain bahan baku dan peralatan yang harus mengikuti prinsip higiene sanitasi pabrik AMDK, karyawan yang terlibat dalam proses produksi harus selalu menjaga kebersihan diri. Contohnya, rutin mencuci tangan dengan sabun, tidak menggunakan perhiasan, serta menggunakan masker, sarung tangan, dan penutup kepala.
Selain itu, para karyawan juga harus menghindari perilaku yang bisa mencemari lingkungan pabrik. Contohnya tidak merokok, tidak makan di dalam ruang produksi, dan tidak bekerja saat mengalami sakit yang menular.
Mereka juga tidak boleh memegang produk AMDK saat proses produksi sedang berlangsung.
5. Lingkungan Pabrik
Lingkungan pabrik adalah lingkungan yang mencakup dalam ruangan dan luar pabrik. Perhatikan kondisi kebersihan luar pabrik seperti jalan dan halaman dengan rutin menyiramnya dengan air agar tidak terlalu berdebu. Selain itu, sediakan tempat sampah dengan penutup, saluran drainase, dan instalasi pengelolaan limbah yang baik.
Di bagian dalam ruangan seperti lantai, dinding, plafon harus rutin dibersihkan, dan apabila ada kerusakan segera lakukan perbaikan. Selain itu, sediakan penerangan yang baik untuk mencegah area gelap dan lembap, serta ventilasi yang memadai agar terhindar dari bau, gas, atau uap yang berbahaya.
Selain itu, pengendalian hama juga sangat penting untuk mencegah masuknya serangga, tikus, ular, burung, dan hewan lain ke dalam pabrik. Gunakan jaring atau kawat untuk menutup jendela dan ventilasi, memasang pintu otomatis, dan jika perlu gunakan bahan pestisida yang aman.
Praktikkan Higiene Sanitasi Pabrik AMDK Sekarang!
Dengan menerapkan prinsip higiene sanitasi pabrik AMDK yang tepat, Anda bisa meminimalkan risiko kontaminasi dan kerugian akibat produk yang tidak memenuhi standar yang bisa berdampak pada kualitas produk. Sehingga, konsumen akan semakin percaya pada produk dan bisnis AMDK pun akan berkembang dengan pesat.
Jika pabrik AMDK Anda sedang menghadapi persoalan higiene dan sanitasi, PT Tanindo, sebagai jasa konsultan pabrik AMDK, memiliki para tenaga ahli yang berpengalaman dan peralatan canggih. Sehingga, akan membantu Anda menangani sanitasi, seperti pengelolaan limbah yang tepat dan pembersihan peralatan yang efektif.
FAQ
Higiene berkaitan dengan kebersihan individu, yang bertujuan untuk melindungi individu dari kontaminan atau penyakit. Sedangkan sanitasi berkaitan dengan kebersihan lingkungan, yang bertujuan untuk mencegah penyebaran kontaminan atau penyakit.
– Contoh higiene: mencuci tangan, menggunakan masker, sarung tangan, dan penutup kepala, tidak merokok, dan rutin membersihkan peralatan dan lingkungan pabrik.
– Contoh sanitasi: mengelola limbah dengan baik, mengendalikan hama, mengatur suhu dan kelembapan pabrik, serta memastikan ventilasi dan pencahayaan yang baik.
Tujuan praktik kebersihan sanitasi pada pabrik AMDK adalah untuk menjamin mutu dan keamanan produk, menjaga kesehatan konsumen, meningkatkan kepercayaan konsumen dan citra perusahaan, memperpanjang umur simpan produk, dan mematuhi regulasi.
Hal-hal dalam pabrik AMDK yang harus terjaga kebersihannya adalah air baku, kemasan, peralatan, proses produksi, lingkungan pabrik, dan personil atau karyawan.
