Kesadaran masyarakat akan pentingnya air minum yang higienis mendorong bisnis air isi ulang RO (reverse osmosis) semakin merebak. Selain mudah ditemukan, harga air RO lebih terjangkau daripada air mineral kemasan bermerek. Namun, sayangnya air RO tidak mengandung zat-zat mineral, sehingga perlu proses mineralisasi air minum.
Padahal zat mineral sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Untuk mengetahui apa itu mineralisasi air minum dan bagaimana prosesnya, serta zat mineral apa saja yang penting bagi tubuh, simak penjelasannya hingga akhir!
Apa Itu Proses Mineralisasi Air Minum?
Proses mineralisasi air minum adalah penambahan zat mineral esensial ke dalam air minum, dengan tujuan mengembalikan kandungan mineral seperti semula. Proses ini mampu meningkatkan kualitas air, terutama pada air RO atau air demineralisasi lain yang seringkali membuang kontaminan sekaligus mineral yang terkandung dalam air.
Akibat terbuangnya mineral tersebut, air minum terasa hambar. Selain itu, kandungan mineral esensial yang seharusnya terserap justru hilang. Sehingga, menambahkan kembali mineral (remineralisasi) ke dalam air minum akan memberikan dampak positif bagi tubuh, dan memberikan rasa air minum yang lebih enak dan segar.
Hilangnya zat-zat mineral membuat pH air bersifat asam. Dengan adanya proses mineralisasi air minum, pH air menjadi netral, sehingga lebih aman untuk diminum dan membuat berbagai peralatan lebih tahan lama. Terlebih sifat asam berpotensi menjadikan peralatan yang kontak dengan air tersebut mudah korosi.
Jenis Mineral yang Ditambahkan dan Manfaatnya
Tidak semua jenis mineral bisa memberikan manfaat bagi tubuh, bahkan beberapa ada yang berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis mineral yang akan ditambahkan ke dalam air minum. Berikut ini jenis mineral esensial yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
1. Kalsium
Mineral esensial pertama adalah kalsium, yang berguna untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga berperan dalam kontraksi otot dan transmisi sinyal saraf serta mempercepat pembekuan darah.
2. Magnesium
Selanjutnya ada magnesium, yang mempunyai peran hampir sama dengan kalsium, yaitu untuk menjaga kesehatan tulang agar terhindar dari osteoporosis, dan berperan dalam relaksasi otot dan transmisi impuls saraf. Selain itu, magnesium juga mampu menjaga irama detak jantung, mengatur tekanan darah, dan kadar gula darah.
3. Kalium
Mineral penting berikutnya adalah kalium. Kalium berguna untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Manfaat lain kalium adalah berperan dalam fungsi saraf dan otot yang normal, termasuk kontraksi otot, serta mencegah penyakit jantung dan darah tinggi.
4. Natrium
Manfaat mineral natrium kurang lebih sama dengan kalium, yaitu untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan membantu transmisi sinyal saraf dan kontrakasi otot. Biasanya, penambahan natrium dan kalium ke dalam air hanya dalam jumlah sedikit. Sebab, jika berlebihan, maka justru bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
5. Bikarbonat
Bikarbonat membantu menjaga keseimbangan asam-basa atau menetralkan pH dalam tubuh. Karena mineral ini bersifat basa, maka dapat mencegah kondisi asam yang berlebihan. Selain itu, bikarbonat juga membantu fungsi ginjal dalam membuang limbah dan racun dari tubuh.
Metode Mineralisasi Air Minum
Umumnya, terdapat tiga metode mineralisasi air minum, yaitu dengan menambahkan zat mineral secara langsung ke dalam air, menggunakan media filter remineralisasi, dan batu-batuan yang mengandung mineral. Berikut penjelasan masing-masing!
1. Penambahan Zat Mineral Langsung ke Dalam Air
Zat mineral seperti magnesium, kalsium, dan kalium dapat dikembalikan dengan cara menambahkan bubuk elektrolit atau garam alami secara langsung ke dalam air minum. Contohnya, Anda dapat menambah garam laut murni atau garam himalaya berkualitas tinggi yang belum diproses secara berlebihan agar kandungan mineralnya masih ada.
Selain itu, Anda juga bisa menambahkan beberapa tetes cairan mineral ke dalam air. Cara ini lebih praktis dan efektif untuk meremineralisasi air. Karena bentuknya yang cair, menjadikannya lebih mudah menyatu dan terserap daripada dalam bentuk padat seperti garam atau bubuk elektrolit yang harus menunggu untuk larut terlebih dahulu.
Kelebihannya terletak pada cara penggunaannya yang mudah dan sederhana, serta mudah dibawa ke mana saja. Namun, variasi jenis mineral yang tersedia kurang lengkap dan adanya kekhawatiran dalam pemberian dosis yang tidak tepat, bisa jadi kurang atau berlebihan. Sehingga, Anda perlu membaca dosis aturan pakai dan menakarnya secara akurat.
2. Penggunaan Media Filter Remineralisasi
Selanjutnya, Anda bisa menggunakan filter yang terbuat dari keramik berpori berisi butiran-butiran (beads) yang mengandung mineral. Ketika air melewati filter, butiran mineral secara bertahap akan larut ke dalam air. Sehingga, dapat menghasilkan air yang kaya akan mineral yang berguna untuk kesehatan tubuh.
Selain filter keramik dengan beads, Anda juga bisa menggunakan filter alkali. Filter ini mampu mengubah air yang bersifat asam menjadi basa atau alkali, yaitu sekitar 8-9,5, sehingga dapat menyeimbangkan tingkat keasaman tubuh. Tak hanya itu, filter alkali juga dapat mengembalikan mineral seperti kalsium, magnesium, natrium, dan kalium.
Kelebihannya adalah pemasangan dan pemeliharaan alat filter relatif mudah dan efektif dalam melepaskan mineral serta lebih awet. Namun, dari segi harga, filter ini lebih mahal daripada jenis filter standar lainnya. Apalagi perlu penggantian media filter secara berkala.
3. Penggunaan Batu Mineral
Penggunaan batu mineral, seperti batu Maifan, merupakan cara alami untuk membantu proses mineralisasi air minum, terutama air hasil RO yang cenderung kekurangan mineral. Batu tersebut akan melepaskan mineral penting seperti kalsium, magnesium, silika, dan mineral lainnya secara bertahap ke dalam air.
Maifan merupakan jenis batu yang mengandung silikon dioksida, aluminium oksida, kalsium oksida, dan magnesium oksida. Batu ini tidak hanya mampu mengembalikan mineral esensial, namun juga menetralkan pH air dan menghilangkan kandungan merkuri, timbal, dan logam berat lainnya.
Cara penggunaannya yaitu cuci bersih terlebih dahulu batu mineral untuk menghilangkan kotoran atau debu. Lalu, rendam batu ke dalam wadah berisi air RO atau air demineral lainnya. Biarkan selama 4-6 jam, agar mineral terlepas dan larut ke dalam air. Penggunaan batu mineral lebih tahan lama, namun membutuhkan perawatan.
Sudah Paham Tentang Mineralisasi Air Minum?
Dengan memahami berbagai metode mineralisasi air minum, Anda dapat memilih cara yang paling tepat untuk mendapatkan air minum yang tidak hanya aman, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Namun, pemilihan metode tersebut harus mempertimbangkan faktor seperti konsistensi hasil, perawatan, dan biaya operasional.
Supaya Anda tidak bingung memilih metode mana yang cocok untuk bisnis AMDK, Anda bisa berkonsultasi dengan Tanindo. PT Tanindo, sebagai jasa konsultan pabrik AMDK terpercaya dan berpengalaman, siap membantu Anda menyelesaikan berbagai masalah terkait pengelolaan air, baik peralatan mesin filtrasi hingga pengolahan limbah.
FAQ
Proses mineralisasi air minum adalah penambahan zat mineral esensial ke dalam air minum, dengan tujuan mengembalikan kandungan mineral seperti semula.
Manfaatnya adalah untuk mengembalikan mineral penting yang bermanfaat untuk tubuh, menyeimbangkan pH air, memperbaiki rasa air, dan mencegah korosi pada peralatan.
– Kalsium: untuk kesehatan tulang dan gigi.
– Magnesium: untuk menjaga fungsi metabolisme tubuh.
– Kalium: untuk menjaga fungsi jantung dan sistem saraf.
– Natrium: untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
– Bikarbonat: untuk menjaga keseimbangan pH dalam tubuh.
– Silika: untuk memperkuat rambut, kuku, kulit, dan tulang.
– Penambahan zat mineral secara langsung ke dalam air.
– Penggunaan filter remineralisasi.
– Penggunaan batu mineral.
Lebih bagus air mineral daripada air demineral. Karena air mineral mengandung mineral alami yang bermanfaat bagi tubuh. Sedangkan air demineral tidak. Padahal kekurangan mineral dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
