Nanofiltrasi (NF) merupakan salah satu metode pengolahan air (water treatment) yang kini banyak dilirik untuk mendukung keberhasilan pabrik AMDK. Teknologi ini hadir sebagai solusi hemat dan efektif untuk menghasilkan produk air minum dalam kemasan yang berkualitas dan laku di pasaran.
Ketahui penjelasan lebih lanjut tentang pengertian, cara kerja, dan keunggulan teknologi water treatment ini di artikel berikut.
Pengertian Nanofiltrasi
Secara deskriptif, nanofiltrasi adalah teknologi pengolahan air yang cara kerjanya hampir mirip dengan Reverse Osmosis (RO). Prosesnya melibatkan pemisahan partikel asing dalam air dengan menggunakan membran semipermeabel sebagai komponen utama.
Membran tersebut memiliki ukuran pori sekitar 0,001–0,01 mikrometer dengan tingkat penyaringan (rejection) rata-rata 90–98%. Dimensi ini membuat membran nano filter lebih longgar daripada RO yang mencapai 95–99%.
Teknologi ini terbukti efektif dalam menyaring molekul organik dan ion dengan valensi ganda, misalnya Ca²⁺. Namun, nano filter tetap membiarkan ion monovalen seperti Na⁺ melewati membran.
Karena sifat tersebut, NF kurang tepat jika Anda gunakan untuk mengolah air baku yang berasal dari air asin atau air laut. Sebab, kandungan natrium yang dominan tidak dapat tereliminasi dengan baik.
Cara Kerja Nanofiltrasi untuk AMDK
Berdasarkan deskripsi di atas, teknologi nano filter dalam industri AMDK berfokus pada penggunaan membran khusus untuk memisahkan zat asing dari air. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
1. Air baku terlebih dahulu melalui proses penyaringan awal, seperti screening dan sedimentasi, serta penambahan antiscalant agar membran tidak cepat rusak.
2. Setelah itu, air dialirkan menggunakan pompa bertekanan tinggi menuju membran nanofiltrasi agar mampu melewati lapisan penyaring dengan mudah.
3. Kemudian, membran akan memisahkan air umpan menjadi dua aliran, yaitu aliran produk yang berisi air dan mineral bervalensi tunggal, serta aliran konsentrat (buangan) yang mengandung kontaminan bervalensi ganda.
4. Besarnya persentase recovery dan rejection akan melewati pengaturan tekanan dengan valve concentrate, yang mana biasanya lebih kecil dari 100 psi.
5. Pada akhirnya, air hasil filtrasi bisa langsung digunakan atau diproses lebih lanjut, misalnya dengan tahap desinfeksi atau penyesuaian pH.
Sebagai informasi tambahan, proses ini biasanya menghasilkan sekitar 60-80% air bersih dari total air baku, sedangkan sisanya menjadi limbah. Selain itu, metode nano filtrasi juga mampu mengurangi TDS hingga 80%-95%, sehingga air produk masih dapat mengandung mineral sekitar 5-20%.
Keunggulan Nanofiltrasi yang Wajib Diketahui
Teknologi nano filter menawarkan berbagai kelebihan yang menjadikannya pilihan unggul dalam pengolahan air minum dalam kemasan. Berikut di antaranya:
1. Lebih Hemat Energi
Pertama, teknologi nano filter hanya membutuhkan energi lebih rendah daripada teknologi filtrasi lain seperti RO, karena bisa beroperasi pada tekanan rendah. Dengan tekanan pompa yang lebih kecil, otomatis konsumsi energi juga lebih hemat.
2. Biaya Operasional Lebih Rendah
Karena penggunaan energinya lebih sedikit daripada RO, maka kebutuhan listrik sistem nanofiltrasi pun lebih kecil sehingga biaya operasional menjadi lebih rendah.
Sebagai gambaran, di industri AMDK, teknologi nano filter hanya membutuhkan sekitar 50% daya listrik dari RO. Misalnya, sistem nano cukup menggunakan 6 kW, sedangkan RO memerlukan hingga 12 kW.
3. Efektif dalam Menurunkan TDS
Walaupun ukuran pori membran nano filter lebih besar daripada RO, tetapi teknologi ini tetap efektif dalam menurunkan TDS. Baik itu berupa molekul organik, pestisida, logam berat, maupun mikroorganisme.
4. Penyaringan Ion secara Selektif
Nanofiltrasi bekerja dengan selektivitas tertentu terhadap ion. Teknologi ini mampu menghilangkan ion bervalensi ganda seperti Ca²⁺ dari air baku, namun tetap mempertahankan ion monovalen seperti Na⁺.
5. Tidak Menimbulkan Reaksi Kimia
Keunggulan lain dari teknologi nano filter ketimbang jenis filter lainnya adalah tidak menimbulkan reaksi kimia. Hal ini karena proses penyaringannya mengandalkan membran semipermeabel berpori dengan mekanisme fisik, bukan reaksi kimia.
Selain itu, penerapannya juga tidak memerlukan tambahan bahan kimia, sehingga risiko terjadinya reaksi kimia bisa berkurang. Kondisi ini menjadikan produk AMDK lebih aman serta tetap sesuai dengan preferensi konsumen.
6. Struktur Peralatan Sederhana
Keunggulan berikutnya terletak pada desain peralatannya yang sederhana, compact, dan tidak membutuhkan ruang yang terlalu luas. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi pabrik yang memiliki area terbatas, karena sistem tetap efisien tanpa memerlukan lahan besar.
7. Mudah Dioperasikan
Pengoperasian teknologi nano filter termasuk mudah, karena sistem membrannya dirancang untuk bisa bekerja secara otomatis. Dengan begitu, Anda tidak perlu melakukan pengawasan secara intensif sebagaimana pada metode penyaringan konvensional.
8. Perawatan yang Mudah
Teknologi nano filter juga tidak memerlukan perawatan yang rumit, karena Anda hanya perlu mencuci sistem membrannya secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran.
Selain itu, membrannya memiliki daya tahan yang cukup lama, sehingga tidak perlu sering Anda ganti seperti filter pada metode lain yang biasanya cepat aus.
PT Tanindo, Mitra Konsultasi Andal untuk Pabrik AMDK Anda!
Kesimpulannya, nanofiltrasi adalah teknologi pengolahan air yang memanfaatkan membran semipermeabel berpori untuk menyaring partikel asing dalam air demi menghasilkan produk air minum dalam kemasan yang berkualitas.
Ketimbang metode filtrasi lainnya, nanofiltrasi lebih unggul karena hemat energi, biaya operasional, dan lain sebagainya. Jadi, apakah tertarik untuk menerapkannya?
Jika tertarik, Anda bisa memanfaatkannya dalam bisnis AMDK dengan mudah, namun pastikan Anda mengaplikasikannya dengan tepat. Untuk itu, PT Tanindo hadir memberikan layanan konsultasi pabrik AMDK, mulai dari perencanaan tata letak hingga operasional pabrik, termasuk operasional mesin filter.
Dengan tim yang profesional dan berpengalaman serta pendampingan yang menyeluruh terutama instalasi peralatan, PT Tanindo siap membantu mensukseskan bisnis AMDK. Apalagi, Tanindo juga menyediakan berbagai mesin filter air bersertifikasi resmi yang bisa mendukung kelancaran pabrik Anda.
Bersama PT Tanindo, pabrik AMDK Anda bisa menghasilkan produk yang memenuhi standar SNI dan BPOM serta memiliki banyak peminat. Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, silakan hubungi PT Tanindo.
FAQ
Nanofiltrasi adalah teknologi pengolahan air yang prosesnya melibatkan pemisahan partikel asing dalam air menggunakan membran semipermeabel sebagai komponen utama. Membran tersebut memiliki ukuran pori sekitar 0,001–0,01 mikrometer dengan tingkat penyaringan (rejection) rata-rata 90–98%.
Lebih hemat energi, biaya operasional lebih rendah, efektif dalam menurunkan TDS, penyaringan ion bersifat selektif, tidak menimbulkan reaksi kimia, struktur peralatannya sederhana, dan perawatannya relatif mudah.
Sistem filtrasi ini memiliki prinsip kerja hampir sama dengan ultrafiltrasi dan RO. Proses pemisahan partikel organik terlarut dalam air menggunakan membran semipermeabel dan tekanan. Bedanya, teknologi nano filter memerlukan tekanan yang lebih kecil daripada RO.
Walaupun ukuran pori-pori membran filtrasi lebih besar daripada RO, tetapi teknologi nano filter sangat efektif untuk menurunkan TDS. Baik itu berupa kandungan molekul organik, pestisida, logam berat, dan mikroorganisme dari proses dan aliran limbah.
Nanofiltrasi memiliki kemampuan untuk menghilangkan ion-ion penyebab kesadahan, seperti kalsium dan magnesium, sehingga tidak heran jika teknologi ini bisa digunakan untuk berbagai proses industri.
