Mengenal Air Deionisasi dan Manfaatnya di Berbagai Industri

Air merupakan elemen penting dalam hampir semua bidang industri. Namun, tidak semua jenis air bisa digunakan langsung tanpa pengolahan. Salah satu bentuk air hasil pemurnian yang banyak digunakan di dunia industri adalah air deionisasi (deionized water).

Apa itu Air Deionisasi?

Air deionisasi adalah air yang telah melalui proses penghilangan ion atau mineral yang terlarut di dalamnya, seperti kalsium, magnesium, natrium, dan klorida. Proses ini dilakukan menggunakan resin penukar ion, yaitu bahan kimia yang menukar ion positif dan negatif dari air dengan ion hidrogen (H⁺) dan hidroksil (OH⁻).

Sementara hasilnya adalah air dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi karena kandungan mineral dan garamnya hampir nol. Itulah sebabnya air deionisasi juga terkenal sebagai air murni secara kimiawi.

Selain itu, air ini berbeda dari air biasa karena tidak menghantarkan listrik secara efektif akibat hilangnya ion terlarut. Sifat ini membuatnya sangat berguna untuk keperluan laboratorium, medis, dan industri elektronik.

Kegunaan Air Deionisasi

Deionized water mempunyai peran penting dalam banyak sektor industri karena kemurniannya yang tinggi. Berikut beberapa bidang yang paling banyak memanfaatkannya.

1. Pembangkit Listrik

Selama bertahun-tahun, pembangkit listrik menggunakan air deionized sebagai pengganti (makeup water) untuk boiler bertekanan tinggi. 

Air ini juga berperan dalam pembuatan uap yang berguna untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Karena tidak mengandung mineral, air deionized membantu mencegah kerak dan korosi pada sistem boiler, sehingga efisiensi kerja mesin tetap terjaga.

2. Industri Pengolahan Makanan

Dalam industri makanan, kualitas air sangat menentukan rasa, warna, nutrisi, dan keamanan produk. Air deionisasi bermanfaat untuk mencuci buah dan sayur serta dalam proses pengolahan makanan agar hasilnya lebih higienis dan stabil. Air ini membantu mencegah kontaminasi mineral yang dapat mempengaruhi mutu dan umur simpan produk.

3. Pembuatan Baterai dan Elektronik

Air deionized digunakan secara luas dalam pembuatan baterai dan komponen elektronik. Air ini berfungsi untuk membersihkan dan membilas papan sirkuit serta bermanfaat dalam persiapan larutan kimia selama proses produksi. Bahkan, air deionized juga mencegah terjadinya korsleting atau kerusakan mikro pada perangkat.

4. Industri Manufaktur Umum

Mesin dan peralatan di sektor manufaktur bekerja dalam beban berat dan memerlukan perawatan rutin agar tidak cepat aus. Air biasa yang mengandung mineral dapat mempercepat proses korosi dan penumpukan kerak.

Sehingga, industri lebih memilih air deionized dalam produksi kaca, powder coating, dan sistem uap industri untuk menjaga kualitas hasil akhir.

5. Laboratorium dan Industri Medis

Dalam lingkungan laboratorium, ketepatan hasil uji sangat bergantung pada kemurnian air. Air biasa dapat mengandung mineral dan partikel yang mempengaruhi reaksi kimia dan hasil analisis. 

Karena itu, air deionisasi berfungsi untuk membilas peralatan, menyiapkan larutan, dan membersihkan jarum serta instrumen medis. Air jenis ini juga berguna dalam alat analitik seperti mesin penguji sampel darah, di mana kebersihan mutlak dibutuhkan.

Apakah Air Deionisasi Aman untuk Diminum?

Deionized water dapat dikonsumsi sebagai air minum, tetapi bukan pilihan terbaik. Proses deionisasi memang menghilangkan mineral berbahaya. Namun, proses ini juga menghapus mineral alami yang tubuh butuhkan seperti kalsium dan magnesium.

Selain itu, air ini bersifat agresif, yang artinya dapat menarik mineral dari pipa atau wadah penyimpanannya. Dengan demikian, air ini masih berisiko terkontaminasi kembali sebelum diminum. Jadi, air ini sebaiknya hanya terpakai untuk keperluan industri dan laboratorium, bukan untuk konsumsi harian.

Perbedaan Air Deionisasi dengan Air Suling

Meski sama-sama terkenal sebagai air murni, air deionisasi dan air suling memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam cara pemrosesan dan hasil akhirnya. Berikut ini perbedaannya.

1. Proses Pemurnian

Deionized water diproses menggunakan resin penukar ion yang berfungsi menghilangkan ion bermuatan positif (kation) dan negatif (anion)dari air. Resin ini menukar ion terlarut dengan ion hidrogen (H⁺) dan hidroksil (OH⁻), menghasilkan air yang nyaris bebas mineral.

Sementara itu, air suling dihasilkan melalui proses distilasi, yaitu pemanasan air hingga menguap lalu mengembunkan uapnya kembali menjadi cairan. Proses ini memerlukan energi panas yang tinggi.

2. Kandungan Mineral

Air deionisasi memiliki tingkat kemurnian yang sangat tinggi karena hampir semua ion logam dan garam terlarut telah hilang. Namun, masih ada kemungkinan sisa zat organik atau mikroba jika tidak melalui penyaringan tambahan.

Air suling juga bebas dari mineral karena proses destilasi memisahkan zat padat dari uap air. Meski begitu, air suling mungkin masih mengandung sedikit zat volatil yang ikut menguap bersama air, tergantung dari tingkat kemurnian prosesnya.

3. Penggunaan Utama

Air deionized lebih sering digunakan di industri elektronik, farmasi, laboratorium, dan otomotif karena membutuhkan air dengan konduktivitas listrik yang rendah. Sedangkan air suling lebih umum untuk kebutuhan rumah tangga, laboratorium sekolah, atau alat medis, karena proses destilasinya mudah dilakukan dan hasilnya cukup bersih.

4. Biaya dan Efisiensi Energi

Proses deionisasi lebih hemat energi karena tidak melibatkan pemanasan, sehingga cocok untuk kebutuhan industri dalam volume besar. Sebaliknya, air suling memerlukan energi panas yang cukup besar untuk mendidihkan air, sehingga menjadikannya kurang efisien untuk produksi skala besar.

Gunakan Jasa Konsultasi Pabrik AMDK dari PT Tanindo

Itulah penjelasan lengkap mengenai air deionisasi dan perbedaannya dengan air suling. Meski air ini bisa Anda konsumsi sebagai air minum, sebaiknya pertimbangkan jenis air minum yang lebih bagus.

Jika Anda tertarik untuk mengembangkan bisnis AMDK yang profesional dan memenuhi standar kualitas tinggi, bekerja sama dengan PT Tanindo bisa menjadi langkah tepat. PT Tanindo berpengalaman dalam layanan konsultasi, perencanaan, dan pendirian pabrik air minum dalam kemasan.

Tim profesional kami akan membantu mulai dari desain sistem pengolahan air, pemilihan mesin, hingga perizinan dan standar keamanan produk. Dengan dukungan ahli dari PT Tanindo, Anda bisa memastikan sistem produksi air yang efisien dan berkualitas, termasuk pengolahan menggunakan teknologi deionisasi. Segera hubungi kami untuk mendapatkan informasi layanan lebih lanjut!

FAQ

Apa bedanya air deionisasi dengan air mineral?

Air mineral mengandung zat alami seperti kalsium dan magnesium yang baik untuk tubuh. Sedangkan air deionisasi hampir tidak mengandung mineral sama sekali karena telah hilang melalui proses kimia.

Berapa lama penyimpanan air deionized?

Idealnya tidak terlalu lama, karena air ini mudah menyerap ion dari lingkungan sekitarnya, termasuk udara dan wadah penyimpanan.

Apakah deionized water sama dengan reverse osmosis water?

Tidak. Air reverse osmosis (RO) melewati membran semipermeabel untuk menyaring zat terlarut. Sementara air deionisasi menggunakan resin penukar ion untuk menghapus muatan listrik dari partikel terlarut.

Apakah air deionisasi sama dengan aquades?

Tidak. Pemurnian aquades (air suling) melalui proses penyulingan. Sedangkan air deion dibuat dengan cara menghilangkan mineral dan ion melalui proses pertukaran ion.

Rate this post

Butuh Jasa Pengolahan Air Terpercaya?

Apakah Anda sedang mencari jasa pengolahan air untuk kebutuhan industri hingga bisnis air minum dalam kemasan? Diskusi dengan kami untuk informasi lebih lanjut!

Hubungi Kami
Hubungi Kami