Permintaan air bersih yang semakin besar memaksa banyak pihak untuk mengaplikasikan teknologi baru yang dapat menjernihkan air limbah atau air sungai. Salah satu teknologi yang akan digunakan adalah Clarifier Lamella yang dapat menghasilkan air yang berkualitas tinggi. Cara kerja alat Clarifier Lamella sangat praktis.
Fungsi dari mesin canggih ini adalah untuk mengolah limbah cair dan banyak digunakan di berbagai perusahaan. Misalnya saja industri pengolahan air tanah, air sungai dan air limbah hingga industri pertambangan.
Table of Contents
Cara Kerja Clarifier Lamella Untuk Pabrik Air Minum dalam Kemasan
Berbicara tentang produknya, pasti banyak yang penasaran bagaimana cara kerja alat tersebut hingga mampu mengolah air dengan efektif. Pada prinsipnya cara kerja alat tersebut adalah mengalirkan air pada sebuah tempat yang dibuat sedemikian rupa. Untuk penjelasan lengkapnya bisa disimak di bawah ini;
1. Proses Penampungan Awal
Sebelum alat ini bekerja di pabrik air minum kemasan, terdapat satu hal yang harus dilakukan yakni mengalirkan air sungai, air limbah atau air lainnya yang akan menggunakan Clarifier ke dalam tempat penampungan.
Di tempat ini akan dilakukan penyaringan terlebih dahulu menggunakan Screen Filter atau Grease Trap untuk memisahkan kotoran kasar dan minyak yang ada dalam air tersebut.
2. Proses Injeksi Bahan Kimia
Setelah melewati tahap pertama, air tersebut kemudian akan dialirkan oleh pompa menuju unit pengolahan Clarifier. Pada saat proses tersebut akan dilakukan injeksi kimia agar proses pengendapan kotoran pada air dapat berjalan dengan baik. Bahan kimia yang diperlukan dalam proses ini antara lain;
a. Koagulasi
Koagulasi adalah sebuah proses injeksi kimia koagulan yang dapat digunakan untuk memecah koloid atau membuat koloid organic dalam air menjadi tidak stabil. Untuk melakukan proses ini dibutuhkan bahan kimia koagulan berupa tawas, ferro sulfat dan polyaluminium chloride.
b. Floakulasi
Proses selanjutnya yang akan dilewati adalah floakulasi yaitu proses yang menggabungkan partikel lebih kecil menjadi partikel yang lebih besar dengan menggunakan bahan kimia yang disebut polimer.
Polimer sendiri memiliki karakter seperti lem, dimana flok kecil yang terbentuk nantinya akan saling menempel antara satu dengan yang lain. Akhirnya dapat memiliki massa jenis yang lebih berat. Proses pengendapan pun akan terjadi lebih cepat dan maksimal.
3. Proses Pengadukan
Setelah melalui proses koagulasi selanjutnya akan dilakukan pengadukan cepat dengan menggunakan static mixer dan agitator. Untuk proses ini cara kerja praktis Clarifier Lamella mengutamakan kehati-hati agar airnya lebih bersih.
Berbeda saat melalui tahap flokulasi selanjutnya akan dilakukan proses pengadukan lambat dengan menggunakan wadah flokulasi atau pipa pengadukan dengan ukuran lambat. Untuk dosis polimernya antara 2 ppm hingga 10 ppm.
4. Proses Reaksi Bahan Kimia
Pada saat air telah tercampur dengan bahan kimia, tinggal menunggu waktu reaksi agar bahan kimia tersebut dapat bereaksi dengan air limbah tersebut. Waktu tersebut sering diberi istilah ‘waktu tinggal’.
Penentuan waktu ini sangat penting karena menentukan desain Clarifier Lamella. Apabila waktu yang dibutuhkan kurang, maka proses kimia dan sedimentasi tidak akan bekerja dengan maksimal.
Sebaliknya apabila waktu yang dibutuhkan terlalu lama, akibatnya akan terjadi pemborosan tempat dan biaya. Hal seperti ini tentunya akan menimbulkan kerugian saat pengolahan air limbah tersebut.
5. Proses Sedimentasi/Pengendapan
Proses sedimentasi adalah proses pengendapan yang terjadi karena adanya gaya tekanan gravitasi. Pada proses ini sebuah flok ukuran besar akan jatuh ke bawah sehingga akan akan mengalir ke atas karena adanya tekanan tersebut.
Terdapat faktor yang akan mempengaruhi sistem pengolahan air yang menggunakan Clarifier Lamella yaitu gaya gravitasi. Alat yang dipasang secara miring dan adanya gaya gravitasi akan menyebabkan partikel besar atau flok ukuran besar ikut masuk ke dalam tangki dan memungkinkan terjadinya sedimentasi.
Pada saat proses sedimentasi inilah, Clarifier Lamella akan menggunakan sekat yang berbentuk lamella untuk menghasilkan tekanan gaya yang lebih besar. Jadi, saat menggunakan alat tersebut ukuran bak pengendapan dapat dibuat lebih kecil dibandingkan dengan bak pengendapan konvensional.
6. Proses Pembuangan Lumpur
Proses sedimentasi pada cara kerja alat Clarifier Lamella akan menyebabkan akumulasi lumpur atau flok. Akumulasi ini harus selalu dikontrol secara berkala untuk memastikan bahwa lumpur tersebut tidak akan naik dan terbawa dalam saluran air bersih.
Blow down atau pengurasan lumpur pada alat Clarifier harus dilakukan secara rutin baik secara manual atau otomatis. Cara manual dapat dilakukan dengan membuat valve pembuangan yang menggunakan Ball Valve.
Pembukaan pada valve juga harus dilakukan secara berkala antara 1-4 jam hingga semua lumpur yang mengendap dapat terbuang. Proses pengurasan secara otomatis adalah dengan memberikan valve otomatis yang dikontrol dengan menggunakan timer atau smart relay.
7. Proses Filtrasi
Apabila telah melewati proses sedimentasi, air yang keluar dari saluran air bersih alat kerja Clarifier Lamella biasanya telah memiliki tingkat kejernihan yang baik. Namun, masih ada beberapa kotoran kecil yang ikut terbawa.
Untuk itu dibutuhkan proses filtrasi menggunakan multimedia filter. Yaitu, filtrasi yang menggunakan Sand Filter dan Carbon Filter agar air tersaring sempurna. Cara Kerja alat Clarifier Lamella wajib melakukan proses ini.
8. Proses Sterilisasi
Terakhir yang harus dilakukan adalah melakukan sterilisasi pada air tersebut agar layak digunakan lebih lanjut. Proses ini menggunakan Ozone(03), Klorin, Chlorine Dioxide dan Ultraviolet. Tujuan dilakukan proses ini adalah untuk mencegah timbul dan berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya biofilm.
Keuntungan Menggunakan Clarifier Lamella dan Cara Kerja Clarifier Lamella
Adanya penciptaan cara kerja clarifier lamella pada pabrik air minum dalam kemasan tentunya memiliki tujuan dan keuntungan tertentu. Untuk itu ada baiknya jika menyimak keunggulan produk satu ini;
1. Menghasilkan Air yang Lebih Bersih dan Higienis
Air bersih untuk kehidupan sehari-hari adalah sebuah kebutuhan mutlak. Bisa dibayangkan jika harus menggunakan air limbah dalam kehidupan sehari-hari? Pastinya tidak akan sehat dan dapat menimbulkan racun saat dikonsumsi.
Dengan adanya teknologi Lamella ini secara tidak langsung akan membantu untuk menghasilkan air yang bersih dan higienis. Mesin yang dirancang secara modern akan mampu memisahkan partikel paling kecil dalam air juga organisme jahat yang dapat menimbulkan keracunan.
2. Mudah dan Efisien
Cara Kerja alat Clarifier Lamella pada dasarnya tetap membutuhkan tenaga manusia untuk proses operasionalnya. Cara kerjanya lebih mudah dan efisien karena kerja mesin ini mengikuti hukum gravitasi bumi. Operator yang menjalankan biasanya tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menguasai.
3. Hemat Ruang Karena Model Mesin Ramping
Terdapat alasan utama yang menyebabkan alat Clarifier Lamella ini banyak diminati industri pengolahan air limbah. Alasannya proses instalasinya yang cepat dan gampang, alat ini dapat dibongkar pasang dengan mudah. Ukurannya yang ramping pun menguntungkan hingga tidak membutuhkan ruangan yang luas.
Tidak dibutuhkannya ruang yang luas pada pabrik pengolahan air, tentu akan lebih menghemat biaya serta dapat menggunakan ruangan tersebut untuk keperluan penempatan alat pengolahan air limbah yang lain yang tentunya juga diperlukan.
Itulah sekilas tentang cara kerja alat Clarifier Lamella. Cara Kerjanya yang lebih efisien dan cepat akan sangat menguntungkan bagi pabrik pengolahan air bersih. Utamanya jika menggunakan sumber air yang belum layak atau menggunakan air sungai dan limah yang tentunya telah terkontaminasi kotoran dan bakteri. Air yang dihasilkan akan lebih bersih dan sehat.