Jenis Air Minum Kemasan

Jenis Air minum kemasan

Pabrik AMDK memproduksi jenis – jenis air minum dalam bentuk kemasan yang berbeda kategorinya. Sebelum memutuskan memproduksi jenis air minum tertentu, perusahaan terlebih dahulu mengadakan survei terhadap pasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan masyarakat di sekitar pabrik Air Minum Dalam Kemasan.

Berdasarkan kebiasaan masyarakat inilah, perusahaan lalu mengelompokkan dan menentukan pangsa pasar yang akan dimasuki. Hasil pengelompokan ini akan memudahkan pabrik AMDK menentukan jenis air minum yang hendak diproduksi. Artikel berikut akan membahas jenis AMDK berdasarkan proses pembuatannya.

Jenis-Jenis Air Minum Kemasan Hasil Produksi Pabrik AMDK

Air minum dalam bentuk kemasan pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu air mineral dan demineral. Selanjutnya, BPOM membagi lagi jenis air minum dalam bentuk kemasan menjadi 4 macam. Berikut adalah jenis – jenis air minum kemasan yang beredar di Indonesia.

1. Air Minum Mineral Dalam Kemasan

Bahan baku air minum mineral dalam kemasan berasal dari sumber air yang telah memiliki kualitas baik. Pengolahan air minum jenis ini bertujuan untuk memisahkan bahan baku dari kotoran namun masih mempertahankan kandungan mineral di dalamnya.

Memiliki air baku yang telah baik kualitasnya tentu merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan AMDK. Proses pengolahannya tidak terlalu rumit dan tidak membutuhkan jenis filter yang kompleks. Penggunaan jenis filter Reverse Osmosis atau filter demineralisasi tidak diperlukan di sini.

Proses pengolahan jenis – jenis air minum kemasan mineral yang tidak rumit menyebabkan pabrik tidak membutuhkan mesin dan alat operasional yang kompleks. Kondisi ini sangat menguntungkan karena perusahaan dapat menekan biaya investasi pembangunan pabrik AMDK.

Apabila menemukan sumber air baku dengan jumlah kandungan mineral yang tidak sesuai standar, perusahaan air minum dalam bentuk kemasan tetap dapat mengolahnya menjadi air mineral dengan menggunakan metode tertentu. Pengolahan air dilakukan dengan menggunakan filter tertentu untuk memisahkan kotoran.

Perusahaan AMDK biasanya juga melakukan perubahan terhadap air baku selama pemrosesan. Perubahan itu bisa berupa penambahan atau pengurangan sejumlah mineral berjenis tertentu. Rekayasa ini akan menghasilkan jenis – jenis air minum kemasan mineral yang sesuai standar.

2. Jenis – Jenis Air Minum Kemasan, Air Minum Mineral Alami

Pengolahan air minum mineral alami dalam kemasan bertujuan untuk memisahkan kotoran namun tetap mempertahankan mineral alami yang terkandung di dalamnya. Berbeda dengan air minum mineral, pabrik AMDK melakukan pengolahan air minum mineral alami tanpa menambah atau mengurangi jumlah mineral di dalam air baku.

Sumber air minum mineral alami dalam kemasan adalah mata air yang kualitasnya sangat baik. Bahan bakunya telah memenuhi kriteria air yang layak konsumsi yaitu tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Nilai pH-nya juga telah memenuhi standar daftar ph air minum dalam kemasan, yaitu di kisaran 6,5-8,5.

3. Air Demineral Kemasan

Air demineral adalah air minum yang tidak mengandung mineral di dalamnya. Proses pengolahan pengolahan air baku menggunakan teknologi demineral yang canggih dan modern. Proses ini kelak akan menghasilkan air yang murni tanpa kandungan mineral atau memiliki kandungan mineral yang sangat rendah.

Jenis-jenis air minum kemasan demineral ada dua macam berdasarkan prosesnya, yaitu air demineral alami dan air demineral buatan. Secara garis besar perbedaan dari kedua jenis air ini adalah sebagai berikut:

4. Air Demineral Alami

Air demineral alami bukan berarti tidak mengandung mineral sama sekali. Air ini mengandung mineral seperti kalium, natrium, dan magnesium namun dalam jumlah yang sangat sedikit.

Air demineral alami bisa Anda jumpai di daerah pegunungan yang sebagian besar tanahnya berupa pasir dan bebatuan. Beberapa daerah di pulau Sumatera dan Kalimantan merupakan sumber air demineral alami.

5. Air Demineral Buatan

Produk air demineral buatan berasal dari air baku yang telah melewati proses pengolahan untuk mengurangi atau menghilangkan mineral di dalamnya. Pabrik AMDK menggunakan teknik Reverse Osmosis, distilasi, dan deionisasi atau pertukaran ion dalam proses pengolahan air demineral.

6. Air Minum Embun Dalam Kemasan

Terdapat merk air demineral di Indonesia yang berasal dari penguapan air. Penguapan bisa berlangsung alami, yaitu dari udara, maupun proses penguapan lainnya. Air yang menguap akan berubah menjadi uap air untuk selanjutnya mengalami proses kondensasi.

Pada proses kondensasi, uap air akan berubah menjadi embun. Proses perubahan menjadi air embun ini biasa disebut dengan istilah proses distilasi.

7. Jenis-jenis Air Minum dalam Kemasan pada Kondisi Khusus

 Maksud dari air dengan kondisi khusus adalah pengolahan air untuk menjangkau target pasar spesifik. Produksi air jenis ini biasanya berdasarkan tren yang sedang berlangsung di masa itu.

Adapun contoh air dengan kondisi khusus ini antara lain:

  • Air alkaline, yaitu diproduksi dengan tujuan sebagai air kesehatan yang baik bagi tubuh.
  • Air beroksigen. Air ini diproduksi dengan tujuan meningkatkan kandungan oksigen dan melancarkan sirkulasi darah pada tubuh.
  • Air murni. Air yang dianggap sangat baik untuk kondisi kesehatan penderita penyakit gagal ginjal.

Pertimbangan Produksi Air Demineral

Terdapat banyak hal yang menjadi pertimbangan sebuah pabrik AMDK untuk memproduksi jenis-jenis air minum dalam kemasan demineral. Berikut adalah beberapa hal yang penting:

1. Sumber air baku yang kurang berkualitas

Sebelum menggunakan sebuah sumber air sebagai air baku, pabrik AMDK harus melakukan beberapa pengukuran terlebih dahulu. Salah satu yang dilakukan adalah mengukur kadar TDS di dalam air. BPOMtelah membuat standar daftar tds air minum dalam kemasan yang di ijinkan, yaitu pada kisaran < 500ppm.

Apakah yang dimaksud dengan TDS? TDS (Total Dissolved Solid) adalah banyaknya zat yang terlarut di dalam air, dan dinyatakan dalam ppm. TDS menunjukkan jumlah padatan terlarut atau konsentrasi ion di dalam air.

Adapun kandungan zat padat yang terlarut biasanya berupa garam anorganik. Contoh garam anorganik ini antara lain kalsium bikarbonat, natrium klorida, magnesium bikarbonat, dan kalsium sulfat.

Makin tinggi nilai TDS di dalam air akan menyebabkan tingginya nilai sadah pada air. Tingkat kesadahan air yang tinggi menyebabkan terjadinya warna pada air akibat adanya pembentukan sisa zat tidak larut yang lambat laun menjadi kerak.

Jika sumber air baku yang hendak digunakan ternyata memiliki nilai TDS tinggi, maka pabrik AMDK perlu mengurangi nilainya. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air dengan menurunkan nilai TDS adalah menggunakan sistem pengolahan dengan teknik Reverse Osmosis.

2. Memiliki target pangsa pasar tertentu

Beberapa perusahaan ingin membuat suatu produk yang unik dan memiliki ciri khas. Atas dasar ini, perusahaan AMDK lalu membuat sebuah produk yang memiliki keterkaitan dengan kondisi yang menarik dan menimbulkan rasa penasaran di kalangan masyarakat.

Tujuan akhirnya adalah menjadikan rasa penasaran tersebut sebagai dorongan untuk membeli produk. Contoh air demineral murni yang bisa menjadi daya tarik bagi calon pelanggan adalah Air Embun.

3. Memiliki kebutuhan khusus yang lain

Beberapa perusahaan memproduksi air demineral terlebih dahulu sebelum melakukan proses lanjutan. Air demineral ini akan di modifikasi dan diolah kembali hingga menghasilkan produk yang sesuai harapan.

Produksi merk air demineral dengan kondisi khusus dan menyesuaikan tren yang sedang terjadi tentu bertujuan untuk meningkatkan margin perusahaan. Apabila produk ini ternyata dapat diterima oleh masyarakat dan sangat laris di pasaran, tentunya dapat menaikkan brand image perusahaan AMDK.

Setelah memahami jenis-jenis air minum dalam kemasan, tentunya Anda sudah dapat menentukan air minum dalam kemasan yang hendak diproduksi. Apabila Anda masih ragu-ragu, sebaiknya konsultasikan kepada tenaga ahli untuk mengetahui secara detail mengenai jenis air minum kemasan.

5/5 - (1 vote)