Kontaminasi air minum merupakan isu yang cukup serius karena dapat berdampak buruk terhadap kesehatan orang yang mengonsumsinya. Jika air tersebut tercemar oleh bakteri atau logam berat berbahaya, risikonya bisa sangat tinggi, mulai dari penyakit serius seperti kanker hingga berujung pada kematian.
Oleh sebab itu, tindakan pencegahan seperti penerapan sistem pengolahan air yang tepat sangat penting untuk memastikan air layak konsumsi. Penjelasan lebih lanjut mengenai pencemaran air minum serta cara mengatasinya akan kami bahas di bawah ini.
Ciri-ciri Air Minum yang Terkontaminasi
Kontaminasi air minum oleh zat berbahaya bisa memicu gangguan kesehatan serius. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali ciri-ciri pencemaran sebagai langkah antisipasi. Berikut beberapa tanda air yang terkontaminasi:
1. Warna Air Tidak Jenis
Air yang berwarna tidak normal atau tidak bening seperti kemerahan, kecokelatan, atau bahkan kekuningan menjadi ciri air yang telah terkontaminasi. Misalnya, jika air tampak keruh atau berwarna kecoklatan, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa air mungkin telah terkontaminasi unsur Fe (besi) atau lumpur berlebih.
2. Air Memiliki Bau Aneh
Air yang layak konsumsi sehatusnya tidak memiliki aroma apa pun. Jika air beraroma tidak sedap seperti bau tanah atau lumpur, hal tersebut bisa mengindikasikan adanya cemaran dari bahan organik atau mikroorganisme tertentu.
3. Air Memiliki Rasa Tertentu
Air yang sehat umumnya tidak memiliki rasa, sehingga jika air memiliki rasa tertentu maka air telah terkontaminasi bahan tertentu. Contohnya, jika air terasa pahit maka bisa jadi air telah tercemar oleh zat seperti deterjen atau limbah industri tertentu.
4. Air Terasa Licin atau Berlendir
Air yang terasa licin, lengket, atau bahkan berlendir saat disentuh merupakan salah satu tanda adanya kontaminasi air minum. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh keberadaan minyak atau residu deterjen dalam air.
5. Muncul Endapan Setelah Didiamkan
Tanda air yang terkontaminasi selanjutnya adalah munculnya endapan ketika didiamkan dalam waktu lama. Endapan ini menandakan bahwa air terkontaminasi zat kapur atau bahan organik terlarut dalam kadar tinggi.
6. Menimbulkan Karat atau Korosi pada Peralatan
Jika penggunaan air membuat peralatan mudah berkarat atau mengalami korosi, besar kemungkinan air bersifat terlalu asam atau basa. Atau bahkan, air minum Anda mengandung logam berat serta bakteri berbahaya.
Kontaminan Umum dalam Air Minum
Secara umum, kontaminan yang terdapat dalam air bisa terklasifikasi menjadi empat jenis, yaitu kontaminan fisik, kimia, biologis, dan radiologi. Berikut ini penjelasan masing-masing jenisnya.
1. Kontaminan Fisik
Jenis kontaminasi air minum ini bisa terlihat secara langsung, baik dari segi tampilan maupun rasa air. Beberapa contoh bahan pencemar fisik antara lain tanah, lumpur, serta sisa bahan organik seperti daun dan potongan kayu.
2. Kontaminan Kimia
Jenis kontaminan ini tergolong paling berbahaya karena terdiri dari senyawa-senyawa beracun, seperti pestisida, klorin, logam berat, dan fluorida.
3. Kontaminan Biologis
Selanjutnya, kontaminan biologis mencakup mikroorganisme yang hidup di dalam air, seperti bakteri, virus, dan parasit. Contohnya yaitu E. coli, Salmonella, dan Cryptosporidium.
4. Kontaminan Radiologis
Jenis kontaminan ini mencakup zat-zat bersifat radioaktif seperti radium, uranium, dan radon. Kontaminan radiologis biasanya ditemukan pada sumber air yang berada di sekitar area pertambangan atau kawasan industri tertentu.
Cara Mencegah Kontaminasi Air Minum
Untuk memastikan air yang Anda atau keluarga konsumsi tetap aman dan layak, Anda perlu mengetahui langkah-langkah pencegahan terhadap berbagai jenis kontaminasi. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah air minum tercemar oleh zat berbahaya.
1. Menghindari Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya di Sekitar Sumber Air
Penggunaan bahan kimia berbahaya di dekat sumber air bisa menjadi pemicu utama terjadinya kontaminasi air minum. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti pestisida di sekitar sumber air minum.
2. Menjaga Kebersihan Tangki dan Pipa Air
Langkah berikutnya adalah dengan menjaga kebersihan tangki penyimpanan atau saluran air minum. Pasalnya, jika bagian ini jarang dibersihkan, maka bakteri dan organisme merugikan bisa berkembang di sana dan langsung menurunkan kualitas air.
Maka dari itu, membersihkan secara rutin dengan sikat atau bahan alami bisa menjadi solusi. Namun, hindari penggunaan pembersih berbahan kimia keras karena bisa meninggalkan residu yang berisiko mencemari air.
3. Melakukan Pengujian Kualitas Air secara Rutin
Untuk mencegah kontaminasi air minum, lakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan alat tes kualitas air mandiri atau mengirim sampel air ke laboratorium. Pastikan hasil pengujian menunjukkan bahwa air sudah sesuai dengan standar keamanan air minum.
4. Mengolah Air dengan Metode yang Tepat
Untuk menghilangkan zat pencemar dalam air, perlu adanya proses pengolahan air yang sesuai. Beberapa metode pengolahan air yang umum digunakan adalah sebagai berikut.
- Filtrasi: Menghilangkan partikel padat dan kotoran terlarut dalam air melalui penggunaan alat filter seperti saringan, karbon aktif, dan reverse osmosis.
- Klorinasi: Membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya lainnya dalam air melalui penggunaan klorin sebagai bahan kimia pembunuh patogen.
- Pemanasan: Menghilangkan mikroorganisme berbahaya dalam air seperti bakteri, virus, dan parasit menggunakan suhu tinggi.
- Destilasi: Memisahkan air dari kontaminan seperti zat kimia, logam berat, hingga bakteri melalui proses pengembunan dan penguapan air berdasarkan titik didihnya.
- Ozonisasi dan radiasi UV: Membunuh mikroorganisme (bakteri, virus, dan protozoa) berbahaya dalam air melalui penggunaan sinar UV dan ozon sebagai desinfektan.
Wujudkan Air Bebas Kontaminan Bersama Tanindo!
Kontaminasi air minum ditandai oleh bau, rasa, warna yang tidak normal, tekstur licin atau lengket, munculnya endapan, hingga menyebabkan karat pada peralatan. Hal ini bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi, sehingga Anda perlu melakukan pencegahan dengan tidak menggunakan bahan kimia di sekitar sumber air dan menerapkan sistem pengolahan air yang sesuai.
Untuk skala rumahan, masalah ini mungkin bisa teratasi dengan mudah. Namun, beda halnya jika terjadi pada bisnis AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), karena kontaminasi bisa menyebabkan masalah serius, seperti risiko wabah penyakit hingga penutupan pabrik.
Oleh sebab itu, penting bisa Anda selaku pemilik bisnis AMDK untuk bisa mencegah kontaminasi produk. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan konsultasi pabrik AMDK dari Tanindo.
PT Tanindo menawarkan layanan konsultasi pembangunan pabrik AMDK, mulai dari tahap perancangan hingga proses operasional pabrik, demi memastikan produk yang dihasilkan terbebas dari kontaminan.
Dengan tenaga ahli yang telah berpengalaman lebih dari 12 tahun, PT Tanindo menjadi mitra ideal bagi Anda yang ingin memproduksi air minum berkualitas dan kompetitif di pasar. Selain itu, Tanindo juga menyediakan berbagai jenis alat filter modern untuk menunjang kelancaran operasional pabrik AMDK Anda.
FAQ
Kontaminasi air minum mengacu pada keberadaan zat-zat asing, tidak murni, atau berbahaya di dalam air yang mengakibatkan air tersebut tidak layak konsumsi.
Ciri-ciri air yang terkontaminasi adalah tidak jernih, memiliki bau yang menyengat atau aneh, menimbulkan rasa saat diminum, terasa licin atau lengket saat disentuh, mengandung endapan, dan menyebabkan karat atau korosi pada peralatan yang mengenainya.
Beberapa kontaminan yang sering terdapat dalam air minum meliputi bakteri E. coli, senyawa organik, logam berat, lumpur, pestisida, dan berbagai zat pencemar lainnya.
Sumber utama kontaminasi mikroba dalam air bisa berasal dari limbah instalasi pengolahan air, fasilitas dekontaminasi, rumah sakit, serta kegiatan industri.
