Beberapa daerah di Indonesia masih terdapat masyarakat yang memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Sayangnya, saat ini sebagian besar sungai telah tercemar sehingga tidak layak digunakan. Oleh sebab itu, sangat diperlukan adanya mesin pengolah air sungai agar menjadi layak pakai.
Air bersih menjadi salah satu kebutuhan utama bagi semua orang. Terdapat beberapa cara menjernihkan air sederhana yang dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini bermanfaat untuk mendapatkan air bersih terutama di daerah-daerah yang kurang pasokan air bersih.
Contoh Mesin Pengolahan Air Sungai
Mesin pengolah air sungai menjadi salah satu jenis mesin yang sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Mesin pengolah air sungai tersebut akan bekerja untuk menghilangkan kandungan bahan berbahaya dalam air sungai sehingga aman dikonsumsi.
Apakah Anda ingin mengetahui contoh mesin pengolah air sungai yang kini banyak digunakan? Simak ulasan berikut ini.
1. Mesin Sistem Reverse Osmosis (RO)
Mesin Reverse Osmosis atau biasa disebut dengan mesin RO bukanlah barang baru dalam industri pengolahan air. Mesin ini bahkan telah digunakan oleh Amerika bagi para astronotnya.
Teknologi pengolahan air ini memiliki banyak keuntungan dan bisa dimanfaatkan untuk rumah tangga. Mesin Ro akan memisahkan ion-ion dan juga kandungan molekul besar yang ada di dalam air. Proses pemisahan ini akan menyebabkan air menjadi bersih dan aman digunakan.
Membran yang ada di dalam mesin RO akan bekerja untuk menyaring molekul-molekul besar dan juga ion di dalam air. Proses penyaringan melalui membran RO inilah yang akan menghasilkan air layak konsumsi.
Keuntungan dari teknologi pemurnian air menggunakan mesin RO antara lain adalah sebagai berikut :
- Mesin RO menghasilkan air berkualitas karena bebas dari kandungan kuman, parasit, bakteri, dan juga logam berbahaya.
- Air yang melalui proses penyaringan dengan mesin RO aman dikonsumsi bagi para penderita ginjal karena bebas dari logam berat.
- Bakteri yang hilang saat proses penjernihan melalui mesin RO menjadikan air lebih segar.
Kualitas air yang dihasilkan dengan mesin reverse osmosis bisa diketahui dari tiga pengujian yaitu uji secara fisika, mikrobiologi, dan kimia. Uji fisika antara lain menguji rasa, bau, dan juga warna air.
Uji mikrobiologi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kandungan kuman, bakteri, dan juga virus di dalam air. Bakteri yang paling sering dijumpai pada air kotor adalah E.coli. Air untuk konsumsi harus bebas dari jenis bakteri ini.
Kandungan logam yang terkandung di dalam air bisa diketahui dengan melakukan uji kimia air. PH atau kadar keasaman air, kandungan besi, alumunium, mangan, nitrat, arsen, dan logam lain bisa diketahui dengan melakukan uji kimia pada air.
2. Mesin Pengolah Air Clarifier Lamella
Teknologi pemurnian air berikutnya yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan adalah Clarifier Lamella. Pemurnian air dengan menggunakan sistem ini memanfaatkan beberapa pelat berbahan PVC atau logam. Pelat-pelat tersebut disebut dengan Lamella Plate.
Pelat-pelat dalam Clarifier Lamella disusun secara vertikal dengan kemiringan sekitar 50-60derajat. Lamella plate tersebut berfungsi membantu proses pengendapan yang disusun demikian rupa sehingga memaksikan proses sedimentasi.
Pemurnian air atau limbah cair sangat cocok dengan menggunakan sistem Clarifier Lamella. Sistem ini akan memisahkan partikel-partikel koloid yang terdapat di dalam air. Dengan demikian akan didapatkan air yang jernih dan memiliki kekeruhan atau Turbidity yang rendah.
Pengolahan air sungai atau limbah cair akan meningkat efisiensinya apabila menggunakan sistem Clarifier Lamella. Sedimentasi konvensional dan tangki pengendapan pada pengolahan air primer dapat digantikan dengan sistem ini.
3. Mesin Pengolah Air Sistem Ultrafiltration
Mesin pengolahan air sungai dengan sistem ultrafiltration atau ultrafiltrasi merupakan proses pemurnian air dengan memanfaatkan membran. Pemisahan air dari material-material yang tidak dibutuhkan akan menggunakan membran berukuran 0,1 – 0,001 mikron.
Membran yang ada dalam mesin bersistem ultrafiltrasi ini mampu untuk menahan beberapa jenis kontaminan. Polisakarida, koloid, protein, beberapa jenis virus, dan bakteri mampu ditahan oleh membran sehingga tidak mengkontaminasi air.
4. Mesin Sistem NanoFiltration
Pemurnian air dengan memanfaatkan membran juga dilakukan oleh mesin yang menggunakan sistem nanofiltrasi. Membran yang digunakan dalam sistem ini berukuran lebih kecil dibandingkan dengan membran pada sistem ultrafiltrasi.
Apabila membran pada sistem ultrafiltrasi berukuran 0,001 – 0,1 mikro, maka pada sistem nanofiltrasi menggunakan membran berukuran 0,0005 – 0,005 mikron. Dengan demikian membran ini dapat menahan ion multivalensi, zat organik, dan juga virus.
5. Mesin Pengolah Air Sistem Saringan Pasir Cepat
Mesin pengolah air sungai yang bisa dibuat secara sederhana adalah mesin jenis saringan pasir cepat. Bahan dan alat yang digunakan dalam skala kecil cukup sederhana dan mudah didapatkan.
Pengolahan dengan sistem saringan pasir cepat ini akan menghasilkan debit air yang cukup besar. Hal ini menjadi salah satu pembeda dengan sistem saringan pasir lambat dimana debit air yang dihasilkan lebih kecil.
Cara Kerja Mesin Pengolahan Air Sungai
Cara kerja mesin pengolahan air sungai pada prinsipnya memiliki tahapan-tahapan yang hampir sama. Langkah-langkah pengolahan air sungai lebih panjang apabila dibandingkan dengan pengolahan air dalam tanah.
Mesin pengolah air sungai akan bekerja dengan melalui tiga tahapan berikut ini.
1. Water Intake Unit atau Unit Penampungan Awal
Cara kerja mesin pengolah air yang pertama yaitu memasukkan air yang akan diolah ke dalam tempat penampungan awal. Pada bagian ini mesin dilengkapi dengan bar screen yaitu alat yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang tergenang dalam air.
Air yang sudah melewati bar screen akan terbebas dari benda-benda seperti kayu, plastik, dan jenis sampah lainnya. Air inilah yang akan dipompa untuk masuk ke dalam instalasi water treatment.
2. Water Treatment Unit atau Unit Pengolahan Air
Tahap terpenting dalam cara kerja mesin pengolah air sungai ada pada bagian unit pengolahan air atau water treatment. Pada tahapan ini, air yang masuk dari unit penampung awal akan diproses dalam beberapa tahapan.
– Coagulation atau Tahap Koagulasi
Tahap ini bertujuan untuk menghancurkan partikel koloid yang menyebabkan air menjadi keruh dengan cara penambahan zat kimia atau pengadukan cepat.
– Flocculation atau Tahap Flokulasi
Partikel-partikel kecil dalam air akan digumpalkan menjadi partikel besar pada tahap ini. Tujuannya adalah agar partikel tersebut dapat mengendap sendiri pada tahapan selanjutnya.
– Sedimentation atau Tahap Pengendapan
Sesuai dengan namanya, maka pada tahap ini partikel yang telah menggumpal akan mengendap secara alami. Hal ini terjadi karena partikel tersebut memiliki berat jenis lebih besar dibanding air.
– Filtration atau Tahap Penyaringan
Air yang telah terpisah dari partikel-partikel lain pada tahapan pengendapan selanjutnya akan masuk tahap penyaringan. Bahan-bahan terlarut maupun tidak terlarut yang ada dalam air akan dipisahkan pada tahapan ini.
3. Water Reservoir Unit atau Unit Penampungan Akhir
Keluar dari tahap penyaringan, maka air akan ditampung dalam water reservoir atau unit penampungan akhir. Air yang keluar dari unit ini siap untuk didistribusikan.
Demikianlah beberapa contoh dan cara kerja mesin pengolahan air sungai yang dapat membantu mengatasi kelangkaan air bersih. Apapun upayanya, air adalah kebutuhan hidup yang vital, jadi butuh kejelian dalam mengolahnya agar tidak berdampak buruk pada kesehatan.