Turbidity atau turbiditas merupakan tingkat kekeruhan dalam air dan sering digunakan sebagai parameter kualitas air. Semakin tinggi nilai turbiditas, artinya semakin banyak kandungan zat tidak terlarut dalam air atau kualitas airnya menurun.
Ada banyak penyebab turbidity dalam air, seperti partikel tanah dan lumpur yang terangkat atau masuk ke air akibat dari erosi dan hujan deras. Selengkapnya mengenai turbiditas mulai dari pengertian, penyebab, hingga pengukurannya akan diuraikan pada artikel ini.
Apa Itu Turbidity?
Turbidity merupakan tingkat kekeruhan dalam air atau ukuran kejernihan air. Sering digunakan untuk menunjukkan adanya partikel tidak terlarut seperti lumpur, alga, mikroorganisme, dan material organik lainnya.
Namun, turbiditas bukanlah ukuran langsung partikel tersuspensi dalam air, melainkan ukuran efek hamburan partikel tersebut terhadap cahaya. Adapun satuan standar untuk menyatakan tingkat kekeruhan yaitu Nephelometric Turbidity Unit (NTUs).
Penyebab Terjadinya Turbidity dalam Air
Ada 4 penyebab kekeruhan dalam air bisa terjadi, berikut uraiannya:
1. Partikel Tanah dan Lumpur
Partikel tanah dan lumpur termasuk faktor utama penyebab tingkat turbidity dalam air meningkat. Tanah dan lumpur ini bisa masuk ke air melalui berbagai cara, seperti erosi tanah dan hujan deras.
Selain itu, aktivitas manusia seperti pengeboran membuat tanah dari lapisan bawah akan terangkat dan bercampur dengan air, sehingga membuatnya menjadi keruh.
Tidak hanya itu, karakteristik tanah itu sendiri, seperti instabilitas lapisan tanah juga bisa meningkatkan resiko masuknya tanah ke air, sehingga membuatnya lebih keruh.
2. Alga dan Mikroorganisme
Turbidity juga bisa disebabkan karena alga dan mikroorganisme di dalam air. Sebab, keduanya bisa meningkatkan kekeruhan, terutama jika pertumbuhannya terlalu tinggi. Bahkan, alga yang sudah mati dan pecah bisa membuat air menjadi lebih keruh.
3. Partikel Organik
Partikel organik hasil dari pembusukan daun dan limbah organik lainnya juga menjadi penyebab turbidity. Pasalnya, bahan organik bisa menyerap dan memantulkan cahaya, sehingga meningkatkan kekeruhan di perairan.
4. Polutan Industri
Polutan industri seperti bahan kimia industri, logam berat, dan mikroplastik bisa meningkatkan kekeruhan dalam air. Selain itu, limbah hasil pertambangan, pertanian (pestisida dan herbisida), dan peternakan (kotoran hewan) juga bisa mempengaruhi turbiditas air.
Alat Ukur Turbidity
Tingkat kekeruhan bisa diukur dengan menggunakan alat Turbidimeter dan Nephelometer. Berikut penjelasannya:
1. Nephelometer
Nephelometer merupakan alat untuk mengukur kekeruhan dan bisa memberikan hasil pengukuran dalam satuan Nephelometric Turbidity Unit (NTUs). Adapun sumber cahaya yang biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan pada Nephelometer relatif pendek, yaitu 500-800 NM.
Umumnya, alat ini direkomendasikan untuk mengukur kekeruhan air dengan tingkat kekeruhan berkisar dari 0 hingga 40 NTU atau yang memiliki tingkat kekeruhan rendah seperti air minum, air bersih, dan sampel lainnya.
2. Turbidimeter
Turbidimeter merupakan alat untuk mengukur turbiditas dengan memanfaatkan sumber cahaya yang memiliki panjang gelombang yang lebih panjang daripada Nephelometer, yaitu antara 800 nm-1100 nm. Oleh sebab itu, alat ini efektif untuk mendeteksi air dengan tingkat kekeruhan yang lebih tinggi, seperti kekeruhan pada air limbah.
Prinsip Kerja Nephelometer dan Turbidimeter
Prinsip kerja kedua alat pengukur turbidity ini yaitu dengan menempatkan sampel air yang akan diukur pada unit alat, kemudian alat akan menghamburkan cahaya. Ketika cahaya menembus sample, maka partikel tersuspensi dalam larutan akan menyerap atau menghamburkan cahaya.
Cahaya yang dihamburkan oleh partikel tersuspensi, kemudian akan ditransmisikan dalam bentuk sinyal elektronik. Sinyal-sinyal elektronik tersebut kemudian akan dikonversi menjadi bentuk numerik sebagai nilai kekeruhan atau turbiditas oleh alat.
Oleh sebab itu, semakin banyak bahan organik yang ada di air, maka nilai kekeruhannya akan semakin besar.
Cara Mengukur Turbidity
Cara mengukur nilai kekeruhan dengan menggunakan alat Nephelometer dan Turbidimeter, yaitu:
1. Mempersiapkan Sampel yang Akan Diuji
Di dalam mengambil sampel, sebaiknya pastikan sampel tersebut bisa mewakili kondisi perairan secara keseluruhan yang akan diukur. Adapun dalam mengambil sampel, disarankan untuk menggunakan gelas kaca.
2. Menghidupkan Alat
Tahap selanjutnya untuk mengukur turbidity yaitu menghidupkan alat sesuai dengan petunjuk penggunaan yang ada di alat tersebut. Kemudian, kalibrasi alat untuk memastikan keakuratan pengukuran, dengan cara meletakkan larutan kalibrasi pada tabung pengukuran untuk mengetahui nilai kekeruhannya.
3. Tuang Sampel dalam Tabung Pengukuran
Berikutnya, tuang sampel yang sudah dipersiapkan sebelumnya pada tabung pengukuran turbidity meter. Pada proses ini, pastikan tabung pengukuran bersih dan bebas dari kontaminasi. Selain itu, pastikan juga bahwa sampel air memenuhi tabung pengukur dengan merata.
4. Tutup Tabung dengan Penutup
Selanjutnya, tutup tabung dengan rapat untuk mencegah kebocoran cahaya yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran turbidity.
5. Pembacaan Nilai Kekeruhan
Tahap berikutnya, tekan tombol “read” untuk mulai pembacaan nilai kekeruhan. Beberapa model mungkin akan memberikan pembacaan secara langsung, namun beberapa yang lain mungkin memerlukan pengkodean untuk menginterpretasikan nilai kekeruhan. Nah, setelah muncul pembacaan, Anda bisa langsung tulis hasilnya.
6. Bersihkan Alat
Berikutnya, bersihkan tabung pengukuran dengan hati-hati menggunakan air bersih dan keringkan dengan lembut. Demi menghindari kontaminasi pada alat, yang mungkin bisa mempengaruhi hasil pengukuran selanjutnya.
Sudah Tahu Apa Itu Turbidity?
Turbiditas merupakan tingkat kekeruhan dalam air yang menjadi tanda adanya bahan organik atau polutan dalam air. Oleh sebab itu, air dengan nilai turbiditas yang tinggi, disarankan untuk melewati proses pengolahan terlebih dahulu.
PT Tanindo hadir sebagai jasa water treatment yang bisa membantu Anda dalam mengurangi tingkat turbidity pada air dengan alat canggih dan terbarukan. Seperti reverse osmosis, filter fisik, kimia dan biologi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi, dan banyak lagi.
Tidak hanya itu, jasa water treatment Tanindo juga menyediakan jasa desain dan tata letak instalasi pengolahan limbah yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun dan tenaga profesional yang ahli di bidangnya, PT Tanindo adalah pilihan tepat untuk mengurangi tingkat kekeruhan pada sumber air Anda. Informasi pemesanan, langsung hubungi PT Tanindo!
FAQ
Apa Itu Turbidity?
Turbidity merupakan tingkat kekeruhan dalam air atau ukuran kejernihan air dan sering digunakan untuk menunjukkan adanya partikel tidak terlarut seperti lumpur, alga, mikroorganisme, dan material organik lainnya.
Berapa kisaran kekeruhan yang dapat diterima?
Standar kisaran kekeruhan yang bisa diterima yaitu <0,3 NTU dalam 95% sampel.
Bagaimana cara menggunakan turbidity meter?
- Siapkan sampel air yang akan diuji.
- Hidupkan turbidity meter dan pastikan alat tersebut telah dikalibrasi dengan benar sebelumnya.
- Ambil sampel air yang telah dipersiapkan, lalu tuangkan ke dalam tabung pengukur turbidity meter.
- Ukur turbidity dengan menekan tombol “read”.
Turbidity meter untuk mengukur apa?
Turbidity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air atau tingkat turbiditas air.
Apa satuan kekeruhan air?
Satuan tingkat kekeruhan air yaitu NTU (Nephelometric Turbidity Units).