Jenis Limbah berdasarkan Sifat, Apa Saja?

Dewasa ini, limbah diartikan sebagai hasil buangan dari kegiatan manusia atau alam yang tidak lagi memiliki nilai guna. Berdasarkan sifatnya, jenis limbah sendiri bisa dikategorikan dalam beberapa kelompok, ini tergantung dengan karakteristik serta dampaknya bagi lingkungan.

Sebagian besar limbah juga bersifat berbahaya, tapi ada yang tidak. Selain itu, jika tidak dikelola dengan baik, limbah akan mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Karena itu, berbagai teknologi pengelolaan air limbah pun dikembangkan. Ingin apa saja jenisnya berdasarkan sifatnya? Ketahui jawabannya di sini!

Jenis Limbah berdasarkan Sifatnya

Limbah berdasarkan sifatnya terbagi menjadi beberapa kelompok. Berikut penjelasannya!

1. Limbah Padat

Limbah padat mencakup berbagai sisa buangan yang berbentuk padat dan berasal dari aktivitas rumah tangga, komersial, serta industri. Jenis limbah yang satu ini bisa berbahaya, namun bisa juga tidak. 

Secara umum, limbah padat bisa diklasifikasikan ke dalam 6 kategori. Meliputi sampah organik yang mudah busuk (garbage), sampah anorganik dan organik yang tidak mudah busuk (rubbish), sampah abu (ashes), bangkai binatang (dead animal), dan sapuan (street sweeping).

Kemudian, berbagai macam limbah padat juga dikelompokkan berdasarkan materialnya. Contohnya seperti sampah plastik, kertas, logam, limbah berbahaya dan beracun (B3), dan kaleng. 

Meski banyak digunakan, plastik termasuk limbah yang sulit terurai dan bisa mencemari lingkungan. Lalu, limbah kaca dan keramik sulit diuraikan, namun bisa didaur ulang jika dikumpulkan dengan benar. Logam dan kaleng sendiri mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dan bisa dilebur untuk digunakan kembali.

Sementara itu, limbah B3 seperti baterai bekas, cat pestisida, produk elektronik rusak, dan bahan kimia rumah tangga membutuhkan penanganan khusus supaya tidak mencemari lingkungan.

2. Limbah Organik

Kedua adalah limbah organik. Limbah ini berasal dari bahan-bahan hayati yang mudah diuraikan secara alami oleh mikroorganisme. Contohnya adalah sisa makanan, ranting pohon, kotoran hewan, dan dedaunan.

Pengelolaan limbah organik tidaklah sulit karena tidak membahayakan bagi lingkungan. Pada umumnya, orang-orang akan melakukan pengomposan, di mana bahan-bahan tersebut dikompos untuk menjadi pupuk alami yang bermanfaat bagi kesuburan tanah.

Lewat pemanfaatan yang tepat, limbah organik juga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan meminimalkan volume sampah yang berakhir di pembuangan akhir. Bahkan, di beberapa tempat sudah disediakan alat penampungan khusus limbah organik supaya bisa terurai dengan alami dan dimanfaatkan setelah jadi pupuk.

3. Limbah Berbahaya

Limbah yang ketiga ini memiliki kandungan yang bisa memberikan dampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Namanya limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), di mana sifat-sifatnya adalah mudah terbakar, mudah meledak, reaktif, beracun, dan korosif.

Contohnya adalah limbah amonia, deterjen, produk farmasi, pembersih lantai, bahan kimia industri, baterai bekas, dan pembersih lantai. Pada umumnya, jenis limbah ini memiliki kandungan senyawa berbahaya seperti alumunium, kromium, tembaga, timbal, sulfida, merkuri, pestisida, sianida, dan lain sebagainya.

Kandungan tersebutlah yang membuat limbah jenis ini berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Oleh sebab itu, pengelolaan limbah B3 membutuhkan penanganan khusus sesuai dengan peraturan yang berlaku guna mencegah dampak lebih serius.

4. Limbah Daur Ulang

Limbah daur ulang mencakup bahan-bahan yang masih mempunyai nilai ekonomi dan bisa diolah kembali untuk menjadi produk baru. Namun, tidak semuanya bisa dan ada kategori khusus yang harus diperhatikan. Adapun contoh limbah yang dapat di daur ulang adalah sebagai berikut.

  • Plastik: Botol, Bungkus Minuman, dan Kantong Plastik
  • Logam: Besi dan Kaleng
  • Anorganik: Kertas, Kaca, Logam, Kaca, dan Plastik
  • Kertas: Kertas Bekas
  • Organik: Kulit Telur, Cangkang Kerang Laut, Tulang Ikan, Tempurung Kelapa, dan Sekam Padi.

5. Limbah Cair 

Jenis limbah terakhir adalah limbah cair. Limbah ini merupakan residu yang wujudnya cair dan dihasilkan dari berbagai kegiatan industri, pertanian, hingga domestik. Contohnya adalah air limbah rumah tangga yang mengandung sisa sabun, detergen, dan bahan kimia rumah tangga lainnya.

Kemudian, limbah cair industri yang mengandung zat kimia, logam berat, hingga polutan organik. Limbah cair sendiri membutuhkan pengelolaan yang benar dan efektif supaya tidak mencemari lingkungan dan menjadi sumber penyakit bagi manusia maupun hewan.

Maka dari itu, pengelolaan limbah cair akan lebih baik jika melalui instalasi pengelolaan air limbah (jasa IPAL). Tujuannya untuk memastikan bahwa air buangan bisa memenuhi standar kualitas sebelum dilepaskan ke lingkungan. 

Cara Pengelolaan Limbah yang Sesuai Standar

Setelah mengetahui berbagai jenis limbah berdasarkan sifatnya, memahami pengelolaan yang sesuai standar juga sangat disarankan untuk Anda. Berikut metode lengkap dan cara pengelolaannya:

1. Teknologi Hijau

Teknologi hijau mengacu pada penerapan inovasi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah. Contohnya adalah pengolahan limbah menjadi energi yang bisa diperbarui, seperti melalui proses pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) dan produksi biogas.

Nantinya, PLTS akan mengubah sampah menjadi energi listrik dan panas melalui pembakaran terkontrol. Sementara biogas bisa diperoleh dari fermentasi anaerobik limbah organik.

2. Menerapkan Prinsip 3R

Penerapan prinsip 3R juga bisa menjadi solusi efektif untuk mengelola berbagai jenis limbah menjadi sesuatu yang bernilai jual. Adapun penjelasan prinsip 3R adalah sebagai berikut:

  • Reduce: Mengurangi pemakaian barang atau material yang berpotensi menjadi limbah. Misalnya, membawa tas belanja sendiri supaya tidak ketergantungan dengan kantong plastik.
  • Reuse: Memanfaatkan atau memakai kembali barang-barang yang masih layak digunakan. Contohnya, memanfaatkan botol kaca bekas untuk wadah penyimpanan.
  • Recycle: Melakukan daur ulang terhadap material yang dapat diolah kembali menjadi produk baru, misalnya kertas, plastik, dan logam.

3. Proses Produksi Bersih

Proses ini berfokus pada pengurangan limbah dan emisi proses produksi. Hal tersebut bisa dicapai melalui efisiensi pemakaian bahan baku dan energi, serta substitusi bahan berbahaya dengan yang lebih ramah lingkungan. Dengan menerapkan metode ini, industri bisa mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi material.

Sudah Bisa Membedakan Jenis Limbah berdasarkan Sifatnya?

Memahami jenis limbah berdasarkan sifatnya tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membantu Anda memahami pengelolaan limbah yang lebih bijak. Lewat langkah yang tepat, Anda akan turut mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan ekosistem yang lebih sehat.

Nah, jika Anda sedang mencari solusi profesional untuk pengelolaan limbah air, Tanindo siap untuk membantu. Sebagai penyedia jasa IPAL yang berkualitas, PT Tanindo menawarkan layanan yang sesuai dengan standar lingkungan. 

Dukungan tenaga ahli bersertifikat dengan teknologi modern, pengolahan limbah akan lebih ramah lingkungan dan aman. Jangan biarkan limbah mencemari air dan lingkungan, mari percayakan pengelolaan Anda kepada Tanindo!

FAQ

Apa saja jenis limbah berdasarkan sifatnya?

Berdasarkan sifatnya, jenis limbah dibagi menjadi beberapa macam, yakni limbah cair, padat, organik, daur ulang, dan berbahaya.

Jenis limbah bisa dibagi menjadi 3, apa saja?

Pada umumnya, jenis limbah dapat dikelompokkan menjadi limbah organik, anorganik, dan limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)

Apa saja yang menjadi sifat limbah?

Karakteristik umum limbah adalah berukuran mikro, dinamis, berdampak jangka panjang, dan memiliki penyebaran yang luas.

Bagaimana sifat limbah bahan organik?

Limbah organik memiliki sifat yang mudah terurai dan membusuk. Karena itu, limbah ini paling mudah didaur ulang dan bisa menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanah.

Rate this post

Butuh Jasa Pengolahan Air Terpercaya?

Apakah Anda sedang mencari jasa pengolahan air untuk kebutuhan industri hingga bisnis air minum dalam kemasan? Diskusi dengan kami untuk informasi lebih lanjut!

Hubungi Kami
Hubungi Kami