Siklus Hidrologi: Pengertian, Jenis, dan Proses Terjadinya

Air merupakan salah satu komponen terpenting bagi keberlangsungan hidup semua makhluk di muka bumi, termasuk manusia. Namun, pernahkan Anda bertanya-tanya, mengapa air di muka bumi tidak pernah habis meskipun selalu digunakan? Jawabannya adalah karena adanya siklus hidrologi yang menjaga keseimbangan air.

Faktanya, siklus yang juga dapat Anda sebut sebagai siklus air ini memainkan peran yang sangat vital untuk kehidupan. Penasaran bagaimana siklus air bisa terjadi? Simak informasi di bawah ini sampai habis!

Apa Itu Siklus Hidrologi?

Meski semua makhluk hidup di muka bumi ini selalu menggunakan air setiap hari, air selalu menguap ke atmosfer dan kembali ke bumi. Nah, inilah yang dinamakan siklus hidrologi. Singkatnya, siklus ini merupakan proses alami yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan air di bumi. 

Melalui siklus ini, air terus bergerak dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi melalui tahapan seperti penguapan, kondensasi, presipitasi, hingga aliran permukaan dan infiltrasi. Proses alami ini memungkinkan air menguap dari lautan dan permukaan lainnya dimurnikan secara alami sebelum kembali ke bumi sebagai hujan. 

Air yang turun kemudian diserap oleh tanah, mengisi sumber air tanah, sungai, dan danau, yang menjadi sumber utama air bagi kehidupan sehari-hari. Proses ini tidak hanya memastikan ketersediaan air yang berkelanjutan, tetapi juga mendistribusikan air secara merata ke seluruh permukaan bumi. 

Keberadaan siklus air juga akan membantu menjaga ketersediaan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar manusia dan makhluk hidup lainnya. Karena perannya yang krusial, siklus ini menjadi faktor kunci menjaga kelangsungan hidup.

Proses Terjadinya Siklus Hidrologi

Proses siklus air melibatkan berbagai tahapan penting yang memungkinkan air bergerak dari permukaan bumi ke atmosfer dan kemudian kembali lagi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai prosesnya:

1. Evaporasi

Evaporasi atau penguapan menjadi proses pertama. Dalam proses evaporasi, terjadi penguapan air dari permukaan bumi, seperti dari lautan, sungai, danau, hingga sawah dan waduk. 

Air tersebut akan menguap akibat panas matahari dan berubah menjadi uap air yang naik ke atmosfer. Semakin tinggi intensitas sinar matahari, semakin besar pula volume air yang diuapkan.

2. Transpirasi

Selain dari badan air, penguapan juga terjadi pada tumbuhan dan hewan melalui proses yang disebut transpirasi. Pada tumbuhan, air yang diambil dari tanah melalui akar dikeluarkan dalam bentuk uap melalui stomata daun. Meskipun volume uap air yang dihasilkan lebih sedikit, proses ini memberikan kontribusi yang signifikan.

3. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi merupakan proses siklus hidrologi dari kombinasi evaporasi dan transpirasi yang terjadi di seluruh permukaan bumi. Ini termasuk air yang menguap dari badan air, tanah, dan jaringan makhluk hidup. Evapotranspirasi sendiri akan sangat mempengaruhi jumlah uap air yang masuk ke atmosfer.

4. Sublimasi

Sublimasi terjadi ketika es atau salju langsung berubah menjadi uap air tanpa melalui fase cair. Proses ini umumnya terjadi di daerah kutub atau pegunungan tinggi, serta menjadi sumber tambahan uap air di atmosfer.

5. Kondensasi

Uap air yang naik ke atmosfer kemudian mengalami kondensasi di ketinggian tertentu, di mana suhu lebih dingin. Uap air berubah menjadi partikel-partikel kecil berupa tetesan air atau kristal es yang kemudian membentuk awan. Awan ini pun akan bertambah tebal seiring banyaknya partikel uap yang terkumpul.

6. Adveksi

Proses adveksi adalah perpindahan awan yang telah terbentuk dari satu tempat ke tempat lain akibat angin atau perubahan tekanan udara. Awan ini bergerak dari lautan ke daratan, membawa uap air yang akan turun sebagai hujan.

7. Presipitasi

Siklus hidrologi presipitasi adalah turunnya air dari awan ke bumi dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es, tergantung pada kondisi suhu di sekitarnya. Proses ini terjadi ketika partikel uap air di dalam awan menjadi terlalu berat untuk tetap berada di atmosfer.

8. Run Off

Run off adalah proses di mana air hujan mengalir di permukaan bumi menuju tempat yang lebih rendah. Air ini bergerak melalui sungai, parit, hingga mencapai laut, danau, atau samudra, sehingga mengembalikan air ke lapisan hidrosfer.

9. Infiltrasi

Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah dalam proses yang disebut infiltrasi. Air ini akan menjadi bagian dari cadangan air tanah yang bisa digunakan oleh tumbuhan dan manusia. 

Pada akhirnya, air tanah juga akan kembali ke laut. Setelah melewati semua tahapan ini, air yang kembali ke laut akan memulai siklus dari awal sehingga terjadilah pergerakan dan sirkulasi air yang konstan di bumi.

Jenis Siklus Hidrologi

Jenis siklus air dibagi berdasarkan panjang dan lamanya proses pergerakan air di alam. Masing-masing memiliki perbedaan dalam hal pergerakan air dan dampak yang dihasilkannya pada lingkungan. Berikut adalah jenis-jenisnya:

A. Siklus Pendek

Pada siklus pendek, air laut mengalami penguapan (evaporasi) akibat pemanasan matahari. Uap air tersebut naik ke atmosfer dan mengalami kondensasi, membentuk awan. Ketika awan tak mampu lagi menahan uap air yang terkumpul, terjadilah presipitasi dalam bentuk hujan yang jatuh kembali ke laut. 

B. Siklus Sedang

Berbeda dengan siklus pendek, siklus hidrologi sedang melibatkan pergerakan uap air menuju daratan oleh angin yang kemudian turun sebagai hujan di tanah. Air hujan ini meresap ke dalam tanah dan sebagian besar akan mengalir melalui sungai, lalu kembali ke laut. 

C. Siklus Panjang

Terakhir adalah siklus panjang. Siklus panjang ditandai oleh uap air yang terbentuk di laut dan daratan, kemudian berubah menjadi salju di pegunungan. Salju ini kemudian mencair dan membentuk gletser yang akhirnya kembali mengalir ke laut melalui aliran sungai atau es yang mencair.

Sudah Lebih Memahami Apa Itu Siklus Hidrologi?

Jika sudah memahami siklus hidrologi secara mendalam, Anda dapat lebih menghargai betapa pentingnya proses ini dalam menjaga ketersediaan air di bumi. Namun, dalam beberapa kasus, proses alami saja tidak cukup untuk memastikan kualitas air tetap terjaga, terutama di lingkungan industri atau perkotaan. 

Oleh karena itu, penggunaan teknologi pengolahan air menjadi sangat penting. Bagi Anda yang membutuhkan solusi pengolahan air, water treatment plant dapat menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, jasa water treatment yang disediakan Tanindo juga dapat membantu menjaga kualitas air yang Anda butuhkan.

FAQ

Apa tujuan siklus hidrologi? 

Proses ini sangat penting untuk memastikan pasokan air bersih tetap ada. Apalagi, sebagian besar air di planet ini berupa air asin yang tidak dapat langsung dikonsumsi.

Apa saja contoh hidrologi?

Air terjun, kabut, sungai bawah tanah, sumur, gelombang laut, hujan, awan, dan sungai bisa diibaratkan sebagai nadi yang saling terhubung dalam sistem hidrologi.

Apa yang terjadi jika tidak ada siklus hidrologi?

Tanpa adanya siklus hidrologi, sebagian besar wilayah di bumi akan mengalami kekeringan dan menjadi tandus. Akibatnya, makhluk hidup tidak akan mendapatkan pasokan air yang memadai. 

Apa yang mempengaruhi siklus air?

Aktivitas manusia seperti pemanfaatan air, perubahan penggunaan lahan, serta perubahan iklim, semuanya berdampak pada siklus air.

Rate this post