Air gambut adalah salah satu jenis air yang banyak ditemukan di daerah rawa. Kondisi air seperti ini tidak bisa dikonsumsi secara langsung, karena mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.
Namun, Anda masih bisa mengolah air gambut ini untuk menjadi air bersih dan layak konsumsi. Penasaran bagaimana proses pengolahannya? Mari simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Air Gambut?
Air gambut adalah air permukaan hasil akumulasi sisa bahan tumbuhan yang membusuk secara alami karena kondisi asam dan anaerob. Air ini biasanya terdapat di daerah rawa atau dataran rendah tertentu.
Secara umum, air gambut memiliki karakteristik tertentu, seperti berwarna coklat kemerahan, tingkat keasaman yang tinggi, mengandung zat organik tinggi, kandungan partikel tersuspensi rendah, dan kation yang rendah.
Kondisi air berwarna kemerahan dapat terjadi karena kandungan bahan organik yang tinggi. Berasal dari proses dekomposisi daun tanaman, ranting, pohon, ataupun kayu. Zat organik inilah yang nantinya akan terlarut dalam air dan memiliki sifat yang sangat tahan terhadap mikroorganisme dalam waktu yang cukup lama.
Karena mengandung zat-zat organik, Anda perlu memastikan air gambut sudah memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai standar air bersih oleh Departemen Kesehatan RI, melalui Permenkes No.492/MENKES/PER/IV/2010, agar dapat mengonsumsinya.
Parameter Kualitas Air Gambut
Terdapat sejumlah parameter yang menentukan apakah air di daerah gambut telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan layak untuk dikonsumsi atau tidak. Berikut ini beberapa parameternya:
A. Warna
Warna merupakan salah satu parameter fisik yang paling utama, sesuai ketentuan Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/2010. Dalam aturan ini, terdapat batas maksimal warna air bersih yaitu maksimal 50 skala Pt.Co. Apabila air di daerah gambut melebihi skala, artinya terdapat partikel koloid organik hasil dekomposisi tumbuhan.
B. Tingkat Kekeruhan
Secara fisik, Anda juga bisa menentukannya melalui tingkat kekeruhan air gambut. Kekeruhan ini umumnya disebabkan oleh adanya zat tersuspensi, seperti zat organik terlarut, lumpur, plankton, dan lainnya. Semakin keruh kondisi air, maka kualitasnya semakin berkurang.
C. Bau Tidak Netral
Kondisi air yang mengeluarkan bau kurang sedap, dapat terjadi karena adanya materi organik yang membusuk. Sebaliknya, air yang berkualitas baik tidak akan memiliki bau yang tidak sedap atau mengganggu indra penciuman.
D. Tingkat Keasaman (pH)
Selanjutnya, parameter tingkat keasaman dari air minum sesuai Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IX/2010 tentang persyaratan kualitas air bersih adalah pada kisaran pH 6,5 – 8,5. Sedangkan air di daerah gambut umumnya memiliki pH yang lebih asam sekitar 3-4, sehingga tidak memenuhi ketentuan air bersih untuk dikonsumsi.
E. Kandungan Besi
Kandungan besi dalam air juga perlu diperhatikan dengan baik. Apabila air di daerah gambut memiliki kandungan besi yang terlalu tinggi, ini bisa berdampak buruk pada kesehatan, karena bisa merusak dinding usus.
F. Kandungan Mangan (Mn)
Kandungan logam mangan dalam air berpengaruh terhadap rasa, warna, dan kekeruhannya. Apabila air mengandung mangan dalam dosis yang berlebihan, bisa menyebabkan air berubah warna menjadi coklat hingga kehitaman dan tidak layak dikonsumsi.
Cara Mengatasi Air Gambut
Agar air pada daerah gambut dapat dikonsumsi dan memenuhi persyaratan kualitas air bersih, Anda perlu melewati beberapa tahapan berikut ini.
1. Penyimpanan Air Baku
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menyimpan air baku yang berasal dari air sumur atau sumber air permukaan lainnya ke dalam tangki penyimpanan. Anda bisa menggunakan pompa air untuk mengalirkan air dari sumber ke tangki tersebut, agar bisa digunakan untuk tahap pengolahan berikutnya.
2. Aerasi
Proses aerasi sangat penting untuk mengurangi kandungan zat organik, meningkatkan pH air, dan mengoksidasi logam-logam seperti besi dan mangan yang terlarut dalam air gambut.
3. Filtrasi
Tahap berikutnya adalah filtrasi. Proses filtrasi bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel tersuspensi dan zat organik yang telah teroksidasi. Adapun 4 jenis media filtrasi yang banyak digunakan untuk pengolahan air, yaitu.
- Karbon aktif: Bahan yang sangat efektif untuk menghilangkan bau, rasa, dan warna pada air gambut.
- Manganese Greensand: Bahan yang efektif untuk menghilangkan kandungan logam besi dan mangan terlarut, melalui proses adsorpsi dan oksidasi.
- Birm: Media khusus yang digunakan untuk menghilangkan kandungan logam besi dan mangan terlarut dalam air.
- Anthracite: Media filter yang berguna untuk menghilangkan zat organik dan partikel-partikel tersuspensi.
4. Penyesuaian pH
Setelah proses filtrasi, Anda bisa melanjutkan pada proses penyesuaian pH air. Air gambut termasuk air dengan pH sangat asam, sehingga perlu bahan penetral untuk meningkatkan pH sesuai ketentuan Permenkes RI, yakni kisaran 6,5 – 8. Sementara bahan yang umum digunakan adalah kapur (CaCO3) atau soda ash (Na2CO3).
5. Penggunaan Water Softener (Pelunakan Air)
Terkadang, air gambut juga memiliki tingkat kesadahan yang tinggi, sehingga memerlukan proses pelunakan air menggunakan water softener. Water softener berfungsi untuk menghilangkan ion-ion seperti kalsium dan magnesium, yang dapat menyebabkan endapan pada peralatan.
6. Desinfeksi Air
Terakhir, pengolahan air gambut memerlukan proses desinfeksi untuk memastikan air sudah terbebas dari mikroorganisme patogen dalam bentuk apapun. Metode desinfeksi yang paling banyak digunakan sejauh ini adalah klorinasi, ozonisasi, dan ultraviolet (UV).
Klorinasi berguna untuk membunuh bakteri dan virus dalam air. Ozonisasi berguna untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak netral. Sedangkan ultraviolet (UV) merupakan cara desinfeksi fisik, tanpa melarutkan bahan kimia ke dalam air.
Dapatkan Jasa Pengolahan Air Gambut di Tanindo!
Mengolah air gambut tentu memerlukan keahlian dan teknologi yang tepat untuk menghasilkan air bersih sesuai standar yang berlaku. Sebagai penyedia jasa water treatmentterbaik, PT Tanindo menawarkan solusi tepat untuk kebutuhan pengolahan air Anda!
Dengan pengalaman bertahun-tahun, PT Tanindo menghadirkan layanan pengolahan air menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan air yang bersih dan layak konsumsi. Selain itu, Tanindo juga menyediakan berbagai sistem water treatment sesuai kebutuhan Anda, mulai dari skala rumah tangga hingga industri besar.
Ada pula layanan seperti perawatan dan regenerasi water softener untuk menjaga kualitas air tetap optimal. Hubungi kontak Tanindo sekarang untuk konsultasi pengolahan air gambut dengan tim profesionalnya!
FAQ
Apa yang dimaksud dengan air gambut?
Air gambut merupakan air permukaan hasil akumulasi sisa material tumbuhan, dan biasanya terdapat di daerah rawa.
Berapa pH air gambut?
Air gambut biasanya memiliki tingkat keasaman yang tinggi, di kisaran 2-5.
Apakah air gambut aman diminum?
Air gambut kurang layak untuk dikonsumsi. Pasalnya, mengandung zat-zat berbahaya, seperti asam organik dan logam besi dan mangan.
Apa dampak penggunaan air gambut tanpa pengolahan?
Penggunaan air gambut tanpa pengolahan dapat merusak peralatan rumah tangga, menimbulkan noda atau bercak pada pakaian, dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan, seperti keracunan logam berat.