Kontrol kualitas air minum dalam kemasan mutlak diperlukan pada bisnis AMDK, agar dapat memberikan hasil produksi yang maksimal dan tetap menjaga kepuasan konsumen. Pasalnya, quality control akan membantu memastikan air minum sesuai dengan standar baku mutu air, baik dari segi fisika, kimia, maupun biologinya.
Adapun dalam kontrol kualitas air harus melewati beberapa prosedur, mulai dari tahap define, measure, analyze, hingga kontrol. Selengkapnya mengenai cara quality control air dalam kemasan akan diuraikan berikut ini!
Cara Kontrol Kualitas Air Minum
Dalam pengendalian kualitas AMDK, biasanya menggunakan metode six sigma atau DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve,dan Control), berikut penjelasannya:
1. Tahap Define
Tahapan pertama dalam pengendalian kualitas air minum yaitu define, yang mana pada tahapan ini akan ditentukan masalah utama, tujuan penelitian, dan ruang lingkup proses. Dalam prosesnya akan memakai lembar pemeriksaan (check sheet) dan diagram SIPOC yang meliputi supplier, inputs, process, outputs, dan customers.
2. Tahap Measure
Tahap selanjutnya yaitu measure, yang mana pada tahap ini Anda akan melakukan pengukuran masalah, penentuan DPMO (Defect Per Million Opportunities) dan level sigma.
DPMO sendiri merupakan peluang cacat produk dalam 1 juta kesempatan, sedangkan level sigma menunjukkan seberapa sering cacat mungkin terjadi pada suatu proses.
Dengan kata lain, tahapan ini akan sangat membantu untuk meminimalisir kegagalan produk selama proses produksi air dalam kemasan kedepannya.
3. Tahap Analyze
Dalam kontrol kualitas air dalam kemasan, tahap selanjutnya yaitu analyze. Beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengidentifikasi penyebab kegagalan proses produksi dan menentukan prioritas perbaikan ketika terjadi masalah.
Adapun alat analisis yang biasanya digunakan pada tahap ini yaitu flowchart produksi, diagram Pareto, dan diagram fishbone. Adanya flowchart ini bisa membantu Anda menganalisa kesalahan selama proses produksi.
Kemudian, diagram pareto bisa menunjukkan sumber kerusakan dan jenis kerusakan yang sering terjadi sebelumnya. Sedangkan, diagram fishbone bisa Anda gunakan untuk menunjukkan sebab dari suatu masalah saat produksi air kemasan dan mencari solusinya.
4. Tahap Improve
Tahap kontrol kualitas air selanjutnya yaitu improve, yang mana sesuai namanya akan dilakukan perbaikan terhadap kerusakan atau kesalahan yang ditemukan pada tahap sebelumnya.
Misalnya, jika terjadi masalah akibat dari kesalahan manusia, maka solusinya yaitu dengan melakukan pengawasan lebih ketat pada karyawan ketika proses produksi, memberikan pelatihan pada karyawan, dan lebih teliti dalam menerapkan SOP perusahaan.
Tahap improve biasanya akan menggunakan analisis 5W+1H untuk memberikan saran terbaik pada proses perbaikan kualitas air minum.
5. Tahap Control
Tahap terakhir yaitu control. Ini adalah tahapan penting, karena menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam perbaikan kualitas untuk produksi selanjutnya. Apabila hasil dari pengendalian kualitas ini gagal, maka akan dilakukan pengulangan kembali, dengan membandingkan permasalahan sebelumnya terhadap perbaikan kualitas yang telah dilakukan.
Begitu seterusnya, hingga quality control menunjukkan kualitas air minum dalam kemasan yang perusahaan Anda hasilkan, sesuai dengan standar dan kebutuhan masyarakat.
Standar Air Minum Lolos Quality Control
Berikut ini standar kualitas air minum yang boleh dikonsumsi oleh masyarakat dan biasanya digunakan sebagai standar untuk lolos quality control.
| Jenis Parameter | Kadar maksimum yang diperbolehkan | Satuan |
| E – Coli | 0 | |
| Total Bakteri Koliform | 0 | |
| Nitrit (Sebagai NO2) | 3 | mg/L |
| Nitrat (Sebagai NO3) | 50 | mg/L |
| Sianida | 0,07 | mg/L |
| Selenium | 0,01 | mg/L |
| Bau | Tidak berbau | |
| Warna | 15 | TCU |
| TDS | 500 | mg/L |
| Kekeruhan | 5 | NTU |
| Rasa | Tidak Berasa | |
| Suhu | suhu udara + 3 | C |
| Alumunium | 0,2 | mg/L |
| Besi | 0,3 | mg/L |
| Kesadahan | 500 | mg/L |
| Khlorida | 250 | mg/L |
| Mangan | 0,4 | mg/L |
| pH | 6,5-8,5 | |
| Seng | 3 | mg/L |
| Tembaga | 2 | mg/L |
| Amonia | 1,5 | mg/L |
| Sulfat | 250 | mg/L |
| Arsen | 0,01 | mg/L |
| Fluorida | 1,5 | mg/L |
| Total Kromium | 0,05 | mg/L |
| Kadmium | 0,003 | mg/L |
Nah, dalam quality control air, sebaiknya Anda pastikan hasil uji kualitas air minum kemasan sesuai dengan standar baku mutu tersebut, dengan menerapkan tahapan-tahapan kontrol yang telah dijabarkan sebelumnya.
Ini penting, karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis AMDK Anda kedepannya. Apalagi jika air minum dalam kemasan yang Anda hasilkan diketahui memiliki kualitas yang tidak layak dikonsumsi, maka bisa saja pabrik AMDK Anda akan ditutup paksa.
Bangun Pabrik AMDK Terbaik Bersama Tanindo!
Dalam kontrol kualitas air minum dalam kemasan, sebuah perusahaan biasanya memakai metode six sigma atau DMAIC yang meliputi tahap Define, Measure, Analyze, Improve,dan Control. Semua tahapan tersebut, wajib dilakukan oleh pemilik bisnis AMDK, agar bisa menghasilkan air yang berkualitas dan aman dikonsumsi.
Bagi pemula, mungkin ini akan sulit. Oleh sebab itu, PT Tanindo hadir sebagai jasa konsultasi pabrik AMDK, yang akan membantu Anda menghasilkan air kemasan sesuai standar baku mutu dari pemerintah. Perihal kredibilitasnya, tidak perlu Anda ragukan, karena Tanindo memiliki tim ahli yang sudah tersertifikasi resmi dan sudah berpengalaman lebih dari 12 tahun dalam pengolahan air.
Menariknya. Anda bisa melakukan konsultasi mulai dari desain pengadaan hingga instalasi pengolahan air untuk AMDK. Jadi, tidak ada lagi istilah Anda rugi karena kualitas air minum yang dihasilkan tidak sesuai standar.
Selain itu, Tanindo juga menyediakan teknologi terbaru dan canggih, yang bisa Anda gunakan sebagai alat untuk menunjang pengolahan AMDK, seperti Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi, Nanofiltrasi, Reverse Osmosis, Elektro deionisasi, dll. Untuk cek harga dan layanan konsultasi, langsung saja kunjungi website PT Tanindo!
FAQ
– Melindungi AMDK dari kuman dan bahan kimia;
– Menguji air sebelum dan setelah dibotolkan;
– Menggunakan bahan kemasan yang aman;
– Mematuhi peraturan keselamatan selama produksi, dll.
Air minum dalam kemasan bisa dikatakan lebih praktis dan umumnya aman daripada air biasanya, namun harganya lebih mahal dan kurang ramah lingkungan (karena menggunakan kemasan plastik).
– Proses pengambilan air dari sumbernya
– Penyaringan air
– Desinfeksi
– Pembersihan kemasan
– Pengisian dan penutupan
– Coding cap dan botol
– Pengecekan kualitas
– Visualisasi produk
– Pembelian label
– Pengepakan
– Weight checker
– Penyimpanan.
Tidak, air dalam kemasan tidak expired. Keterangan kadaluarsa atau expired pada AMDK botol, galon, maupun gelas, menunjukkan kadaluarsa atau batas masa penggunaan kemasannya.
Air dikatakan berkualitas dan aman dikonsumsi, jika memiliki kriteria seperti pH netral, tidak berwarna, kekeruhan <5 NTU, tidak berbau, tidak mengandung organisme berbahaya, dan tidak mengandung zat-zat berbahaya seperti logam berat dan sebagainya.
