Panduan Kandungan Mineral Air Tanah dan Standar Regulasinya

Tahukah Anda bahwa setiap tegukan air membawa campuran mineral alami yang memengaruhi rasa, manfaat kesehatan, dan kelayakan konsumsi? Memahami apa saja kandungan mineral air tanah adalah langkah awal untuk menjaga kualitas air dan memastikan sumber yang aman bagi rumah tangga maupun industri.

Apa itu Air Tanah dan Kandungan Mineralnya?

Air tanah adalah air yang tersimpan di bawah permukaan bumi setelah meresap melalui pori-pori tanah dan celah batuan. Air ini terakumulasi di lapisan akuifer yang dapat diakses melalui sumur atau mata air. Proses peresapan yang panjang membuat air tanah membawa berbagai mineral dari lapisan batuan yang dilaluinya.

Kandungan mineral air tanah mencakup:

  • Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg): Penting untuk kesehatan tulang dan menjaga keseimbangan elektrolit.
  • Natrium (Na) dan Kalium (K): Mendukung fungsi saraf dan tekanan darah normal.
  • Bikarbonat, sulfat, dan klorida: Mempengaruhi rasa dan tingkat keasaman air.
  • Unsur jejak seperti besi (Fe), mangan (Mn), dan terkadang fluorida (F).

Konsentrasi mineral sangat tergantung pada kondisi geologi dan seberapa lama air bersentuhan dengan batuan. Air yang melewati batu kapur cenderung kaya kalsium, sedangkan air yang melewati lapisan vulkanik bisa mengandung senyawa magnesium dan silika.

Jenis Air Tanah

Berdasarkan letak dan asalnya, air tanah terdiri dari berbagai macam jenis. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

1. Berdasarkan Letak

Air tanah berdasarkan letaknya terbagi menjadi dua macam, yakni air tanah dangkal (freatik) dan air tanah dalam (artesis). Air tanah dangkal berada di lapisan yang relatif dekat dengan permukaan tanah, umumnya kurang dari 15 meter.

Sumbernya berasal dari resapan air hujan atau aliran permukaan yang menembus tanah atas. Walaupun proses penyaringannya alami, tetapi kedalaman yang minim membuatnya mudah tercemar limbah rumah tangga, pupuk, atau aktivitas industri di sekitar lokasi.

Sementara itu, air tanah dalam terletak jauh di bawah lapisan tanah yang kedap air, biasanya lebih dari 40 meter. Karena letaknya terlindungi, air tanah dalam memiliki kualitas mineral yang lebih stabil dan lebih aman dari polusi permukaan.

Proses peresapannya yang panjang memungkinkan air tanah dalam melarutkan berbagai mineral. Sehingga, kandungannya lebih kaya namun tetap jernih dan layak konsumsi.

2. Berdasarkan Asalnya

Air tanah tidak selalu sama dari segi asal dan karakteristiknya. Ada beberapa jenis air tanah berdasarkan asalnya yang mempengaruhi kandungan mineral air tanah dan kestabilan kualitasnya. Salah satunya adalah air meteorik, air konat, dan air juvenil.

Air meteorik berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah lalu tersimpan di lapisan akuifer. Selama perjalanannya, air ini melarutkan mineral dari batuan yang dilewati, sehingga kandungan mineralnya terpengaruh jenis tanah dan batuan di daerah resapan.

Sementara itu, air konat merupakan air yang terjebak di pori-pori batuan sedimen sejak terbentuk jutaan tahun lalu. Karena tidak mendapat pasokan baru, komposisi mineralnya relatif tetap dan sulit diperbarui bila diambil berlebihan.

Air juvenil muncul dari proses geotermal atau aktivitas magma di dalam bumi. Air ini sering membawa unsur khas seperti sulfur dan mineral terlarut lain, sehingga memerlukan pengujian dan pengolahan khusus sebelum digunakan.

Faktor Penentu Kualitas Air

Kualitas air umumnya terpengaruh oleh beberapa faktor yang dapat berperan langsung dalam menentukan apakah air layak konsumsi atau tidak. Berikut ini beberapa faktor utamanya.

1. Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya

Kandungan pestisida, herbisida, deterjen, atau bahan kimia industri yang masuk ke dalam sistem air dapat mencemari air dengan racun organik atau senyawa berbahaya.

2. Pembuangan Limbah secara Sembarangan

Limbah rumah tangga, limbah industri, atau limbah cair yang dibuang tanpa pengolahan dapat menambah beban pencemar dalam air, seperti logam berat, zat organik, atau mikroba.

3. Penggunaan Pupuk dan Pestisida

Di daerah agraris, pupuk dan pestisida yang disemprot atau ditaburkan bisa meresap ke dalam tanah dan ikut terbawa ke air tanah, sehingga menambah kandungan nitrat, fosfat, atau bahan sintetis lain.

4. Kondisi Lingkungan Sekitar

Topografi, jenis tanah, kemiringan, serta vegetasi juga mempengaruhi laju infiltrasi air dan bagaimana zat-zat pencemar tersaring atau terbawa ke dalam sistem air tanah.

5. Kesadahan Air

Kesadahan (hardness)adalah salah satu faktor kualitas penting. Air dengan kesadahan tinggi mengandung ion kalsium dan magnesium dalam jumlah besar.

6. Total Dissolved Solids (TDS)

TDS adalah jumlah total zat terlarut dalam air, termasuk garam mineral dan ion-ion lain. Nilai TDS yang tinggi menandakan banyak zat terlarut dan bisa mempengaruhi rasa atau keamanan air.

7. Bau, Rasa, Warna, dan Kekeruhan

Aspek sensorik ini juga bagian dari penentu kualitas air. Kehadiran zat organik, logam, mikroba, atau senyawa kimia bisa mengubah bau, rasa, dan warna air.

Standar SNI Terkait Kualitas Air Mineral

Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), SNI 3553:2015 adalah standar mutu air mineral yang wajib dipenuhi oleh produsen AMDK di Indonesia. Ruang lingkup SNI tersebut mencakup istilah, klasifikasi air mineral, persyaratan mutu fisik dan kimia, pengambilan sampel, dan prosedur pengujian.

Beberapa ketentuan penting dalam SNI 3553:2015 antara lain adalah sebagai berikut.

  • Air mineral adalah air kemasan dengan kandungan mineral air tanah alami tanpa penambahan mineral buatan.
  • Air harus memenuhi 27 kriteria uji mutu seperti bau, rasa, warna, kejernihan, dan parameter kimia.
  • Contoh batas yang disebut adalah kadar besi (Fe) maksimal 0,1 mg/L dan timbal (Pb) maksimal 0,005 mg/L.
  • Parameter keadaan seperti tidak berbau, rasa normal, warna maksimal 5 Pt-Co, serta kekeruhan maksimal 1,5 NTU.

Standar SNI ini penting untuk industri AMDK ketahui agar produknya aman, konsisten, dan legal untuk beredar di pasar nasional maupun ekspor. Dengan standar tersebut, konsumen terlindungi dan produk tidak mudah ditolak.

Selain SNI 3553:2015, Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga menetapkan standar lain untuk produk air, seperti SNI 6242 (air mineral alami), SNI 6241 (air demineral), dan SNI 7812:2013 (air minum embun).

Pastikan Sumber Air Tanah Aman dan Berkualitas

Menjaga kualitas kandungan mineral air tanah berarti melindungi kesehatan dan keberlanjutan usaha, terutama untuk industri air minum dalam kemasan (AMDK). Standar SNI 3553:2015 menjadi acuan penting agar setiap tetes air yang dihasilkan tetap aman dan memenuhi regulasi.

Jika Anda berencana memulai atau mengembangkan bisnis AMDK, gunakan jasa konsultasi PT Tanindo. Tim ahli Tanindo siap membantu analisis sumber air, perencanaan pabrik, hingga pemenuhan standar mutu agar produk Anda tetap terpercaya di pasar.

FAQ

Bagaimana kandungan mineral mempengaruhi rasa air?

Mineral seperti kalsium dan magnesium memberi rasa segar atau sedikit manis. Sebaliknya, kandungan besi yang tinggi bisa menimbulkan rasa logam dan warna kemerahan.

Apa perbedaan air mineral dan air demineral?

Air mineral mengandung mineral alami yang tidak melewati penambahan kandungan mineral buatan. Sedangkan air demineral melalui proses untuk menghilangkan mineral agar kandungannya sangat rendah.

Bagaimana cara memastikan kandungan mineral air tanah bernilai aman?

Lakukan pengujian laboratorium rutin untuk parameter seperti pH, TDS, kadar logam berat (Pb, As, Fe), zat organik, dan kejernihan.

Apakah eksploitasi air tanah mempengaruhi kualitas?

Eksploitasi berlebihan dapat menurunkan muka air tanah, menyebabkan intrusi air laut, penurunan kualitas, dan kekeringan lokal.

Rate this post

Butuh Jasa Pengolahan Air Terpercaya?

Apakah Anda sedang mencari jasa pengolahan air untuk kebutuhan industri hingga bisnis air minum dalam kemasan? Diskusi dengan kami untuk informasi lebih lanjut!

Hubungi Kami
Hubungi Kami