Limbah B3 atau singkatan dari Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya merupakan limbah yang mengandung zat yang secara langsung atau tidak langsung bisa mencemari atau membahayakan lingkungan hidup. Pasalnya, limbah ini memiliki sifat mudah meledak, beracun, menyebabkan iritasi, hingga karsinogenik.
Beberapa contoh limbah B3 yaitu oli bekas, aki bekas, baterai bekas, dan toner. Selengkapnya mengenai pengertian, jenis hingga contoh limbah ini akan diuraikan pada artikel berikut. Yuk simak!
Apa Itu Limbah B3?
Berdasarkan PP No.101 tahun 2014, Limbah B3 atau Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya merupakan sisa usaha atau kegiatan yang mengandung komponen atau zat yang secara langsung ataupun tidak langsung bisa mencemari, merusak, atau membahayakan kesehatan, lingkungan hidup dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Walaupun tergolong berbahaya, namun limbah jenis ini masih bisa Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari. Anda bisa mengenali limbah B3 melalui karakteristik atau sifat yang dimilikinya, antara lain:
- Mudah meledak (explosive), karena limbah ini bisa menghasilkan gas pada suhu dan tekanan tinggi melalui reaksi fisika dan kimia.
- Mudah menyala dan terbakar, karena bisa melepaskan panas akibat dari teroksidasi saat bereaksi dengan zat lainnya, termasuk udara, air dan nyala api, bahkan saat suhu dan tekanan standar.
- Beracun (moderately toxic) dan berbahaya, karena mengandung zat yang bersifat racun bagi manusia dan hewan. Bahkan karena sifatnya ini, bisa menyebabkan kematian akibat dari kontak langsung dengan kulit, mulut, dan pernapasan.
- Korosif (corrosive), karena memiliki pH yang terlalu asam atau basa, sehingga bisa mengiritasi kulit dan mengkaratkan besi.
- Karsinogenik (carcinogenic), Teratogenik (teratogenic), Mutagenik (mutagenic) karena mengandung zat yang bisa menimbulkan sel kanker dan mutasi genetik pada makhluk hidup.
Jenis-Jenis Limbah B3
Berikut ini 3 jenis limbah ini berdasarkan sumbernya:
1. Limbah B3 dari Sumber Spesifik
Sesuai namanya, limbah ini berasal dari sumber spesifik seperti proses industri atau kegiatan utama lainnya. Seperti penggunaan pelarut terhalogenasi (metilen klorida), pelarut tidak terhalogenasi (aseton, toluena, dan nitrobenzena), serta bahan kimia asam atau basa (asam fosfat, asam sulfat, dan natrium hidroksida).
2. Limbah B3 dari Sumber Tidak Spesifik
Jenis limbah ini meliputi berbagai jenis limbah yang berasal dari berbagai kegiatan. Seperti kegiatan perawatan peralatan yang menggunakan oli, zat penghambat korosi, pengemasan, proses pencucian, dan aktivitas lainnya yang tidak spesifik.
3. Limbah B3 Kadaluarsa
Jenis ini limbah ini biasanya dari sumber yang tidak diharapkan atau tidak terduga. Misalnya barang-barang yang telah melewati masa pakai atau kadaluarsa, sisa kemasan, kebocoran, dan produk yang tidak memenuhi standar spesifikasi untuk dipasarkan.
Contoh Limbah B3
Agar lebih jelasnya mengenai limbah ini, berikut ini beberapa contoh limbah ini yang mungkin Anda temukan di lingkungan:
1. Baterai Bekas
Baterai bekas termasuk limbah B3, karena umumnya mengandung unsur zinc, karbon, campuran MnO2 (Mangan Dioksida), serbuk karbon dan NH4Cl (Ammonium Klorida). Selain itu, beberapa baterai juga mengandung kadmium, nikel, dan alkali atau potasium hidroksida yang mudah meledak.
Kemudian, baterai juga mengandung logam kadmium yang bisa merusak ginjal dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Mangan dalam baterai juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, jika dikonsumsi makhluk hidup.
2. Aki Bekas
Aki bekas termasuk limbah B3 yang berasal dari bidang otomotif. Limbah ini mengandung timbal dan asam sulfat yang bersifat korosif, sehingga bisa menghancurkan benda lain. Tidak hanya itu, aki bekas juga bisa menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, hingga sistem pernapasan manusia apabila terpapar.
3. Lampu TL dan Bohlam
Bagi Anda yang sering membuang lampu atau bohlam sembarangan, sebaiknya tidak Anda lakukan lagi. Pasalnya, kedua benda ini mengandung nikel dan merkuri yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia, jika terpapar.
Uap merkuri sendiri bersifat racun, yang bisa merusak otak dan ginjal manusia. Tidak hanya itu, apabila merkuri terakumulasi dalam tubuh, bisa membahayakan janin hingga merusak saraf dan jaringan tubuh anak.
4. Oli Bekas
Oli bekas mengandung logam berat, sehingga bisa membahayakan manusia apabila dikonsumsi secara tidak sengaja melalui aliran limbah. Kandungan logam berat pada oli bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal, saraf, hingga kanker.
5. Limbah Elektronik
Beberapa limbah elektronik seperti TV, AC, HP, mesin cuci, hingga kamera cctv termasuk limbah B3. Pasalnya, semua benda elektronik tersebut mengandung merkuri dan logam berat lainnya, yang bisa merusak kesehatan manusia.
6. Tinta atau Toner Bekas
Toner mengandung karbon aktif yang bersifat karsinogenik, sehingga membahayakan kesehatan apabila kontak langsung dengan makhluk hidup. Zat ini bisa menyebabkan berbagai gangguan medis, seperti iritasi kulit dan mata, sakit kepala, gatal, gangguan pernapasan, hingga kanker.
7. Lain-Lain
Contoh lainnya dari limbah B3 yang bersifat beracun dan berbahaya untuk lingkungan yaitu limbah CFC atau Chlorofluorocarbon. CFC dihasilkan dari mesin pendingin, asam formiat yang dihasilkan dari industri karet, asam sulfat yang digunakan dalam industri baja, limbah pembersih sodium hidroksida pada industri logam, dan buangan pestisida.
Selain itu, ada juga pelarut benzena, pelarut toluena atau pelarut aseton yang biasanya berasal dari industri tinta, pembersihan logam, industri cat, dan laboratorium kimia.
Sudah Tahu Apa Itu Limbah B3?
Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung zat berbahaya, beracun, dan memiliki resiko merusak kesehatan manusia, sehingga wajib dihindari. Salah satu cara menghindarinya adalah dengan menggunakan sistem pengolahan air terpadu.
Pasalnya, limbah B3 mengandung logam berat yang tidak terlihat, sehingga tidak bisa dihilangkan hanya dengan pengolahan konvensional. Bagi pemula, PT Tanindo hadir sebagai jasa IPAL yang menawarkan pengolahan air limbah dengan teknologi canggih dan terbarukan.
Beberapa pilihan teknologi pengolahan air limbah yang ditawarkan yaitu Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi, Nanofiltrasi, Reverse Osmosis, Electro deionisasi, dan banyak lagi. Jadi, walaupun sumber air Anda sudah terpapar limbah B3, tetap bisa diolah hingga menjadi air bersih siap minum.
Untuk kredibilitas PT Tanindo, tidak perlu Anda ragukan lagi, karena setiap teknisinya sudah tersertifikasi dan berpengalaman. Menariknya, PT Tanindo menyediakan konsultasi desain hingga proses pemasangan pengolahan air limbah. Jadi, pasti akan sangat membantu Anda yang ingin mengolah limbah B3.
FAQ
Jenis limbah dibagi 3 apa saja?
Limbah organik, limbah anorganik, dan limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
Apa itu limbah B3?
Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung zat yang bersifat bahaya dan beracun bagi manusia atau hewan, sehingga menyebabkan keracunan, sakit, hingga kematian baik melalui kontak pernafasan, kulit, maupun mulut.
Apa saja 10 contoh sampah B3?
Obat nyamuk, oli, aerosol, pengharum ruangan, neon dan bohlam bekas, kemasan cat, baterai kering, pemutih, semir sepatu, dan pembersih kaca.
Apa saja ciri-ciri limbah B3?
- Mudah meledak
- Mudah terbakar
- Limbah beracun
- Limbah yang menyebabkan infeksi
- Bersifat reaktif
- Bersifat korosif