Pernah terpikir seberapa penting angka TDS air minum untuk rasa dan keamanan air yang Anda minum? Total Dissolved Solids (TDS) menunjukkan jumlah mineral terlarut yang menentukan mutu air, dari kejernihan hingga kandungan mineral penting. Baca artikel ini untuk menemukan informasi yang lebih lengkap!
Apa itu TDS?
Total Dissolved Solids (TDS) adalah jumlah total zat terlarut dalam air, seperti mineral, garam, dan logam. Nilai TDS menjadi indikator penting untuk menilai mutu air minum. Angka TDS membantu menentukan apakah air layak untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun industri AMDK.
Nilai TDS dinyatakan dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau parts per million (ppm). Angka ini menunjukkan seberapa banyak mineral dan zat lain yang larut di dalam air.
Sumber TDS dapat berasal dari alam, misalnya mineral dari batuan dan tanah, maupun dari aktivitas manusia seperti limbah industri atau bahan kimia pertanian. Namun, TDS tidak membedakan jenis zat, sehingga nilainya yang tinggi bisa disebabkan oleh mineral alami yang aman atau justru zat kontaminan yang berbahaya.
Standar TDS Ideal untuk Air Minum
Menurut World Health Organization (WHO), standar TDS yang ideal untuk air minum berada di bawah 600 mg/L. Sementara regulasi di Indonesia menetapkan angka di bawah 300 mg/L. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan rentang TDS air minum yang aman dan kualitasnya.
1. 0–50 mg/L – Sangat Rendah
Air dengan tingkat TDS ini dikategorikan hampir murni tanpa mineral alami. Hasil ini biasanya diperoleh dari proses filtrasi canggih seperti Reverse Osmosis (RO) atau distilasi. Walaupun aman, air dengan TDS yang sangat rendah cenderung hambar karena telah kehilangan mineral yang memberi rasa segar.
2. 50–300 mg/L – Sangat Baik
Ini adalah rentang yang dianggap paling ideal untuk konsumsi dan penggunaan sehari-hari. Air yang mengandung mineral alami memiliki rasa segar dan dapat menyeimbangkan kebutuhan mineral tubuh.
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2023 merekomendasikan TDS di bawah 300 mg/L sebagai standar air minum yang aman. Industri air minum dalam kemasan (AMDK) pun biasanya menargetkan rentang ini agar produk memiliki rasa yang enak sekaligus memenuhi regulasi terbaru.
3. 300–500 mg/L – Masih Baik
TDS air minum di kisaran ini tergolong masih layak konsumsi dan sebelumnya menjadi standar maksimum sesuai Permenkes Nomor 492 Tahun 2010. Namun, rasa airnya bisa sedikit berubah.
Untuk konsumen yang menyukai rasa air dengan karakter mineral kuat, kisaran ini mungkin masih dapat diterima. Tetapi, untuk bayi atau orang dengan masalah ginjal, sebaiknya diturunkan ke bawah 300 mg/L.
4. 500–1.000 mg/L – Kurang Baik
Pada rentang ini, air mulai menimbulkan rasa asin atau pahit dan berpotensi mengandung zat terlarut yang berbahaya. TDS di atas 500 mg/L sebaiknya diolah kembali melalui filtrasi untuk mengurangi kandungan zat terlarut, karena konsumsi jangka panjang bisa menambah beban kerja ginjal.
5. >1.000 mg/L – Tidak Layak
Air minum dengan TDS melebihi 1.000 mg/L dianggap tidak layak konsumsi. Nilai setinggi ini biasanya menandakan adanya kontaminasi serius, seperti logam berat atau limbah industri.
Mengonsumsi air dengan TDS di atas 1.000 mg/L bisa menimbulkan risiko kesehatan, seperti gangguan pencernaan dan gangguan fungsi ginjal. Air pada level ini sebaiknya hanya digunakan untuk keperluan non-konsumsi, misalnya irigasi pertanian.
Mengapa TDS Penting?
Berikut ini alasan mengapa memahami TDS air minum sangat penting untuk diperhatikan industri AMDK.
1. Rasa Air
TDS mempengaruhi cita rasa. Nilai yang terlalu tinggi membuat air terasa pahit atau asin. Sebaliknya, TDS yang terlalu rendah bisa membuat air terasa hambar karena kekurangan mineral alami.
2. Kesehatan
Air dengan TDS di atas 1.000 mg/L dapat menandakan adanya logam berat atau kontaminan lain yang membahayakan tubuh, seperti nitrat dan arsenik. Konsumsi air dengan TDS tinggi dalam jangka panjang bisa membebani ginjal dan sistem pencernaan.
3. Dampak pada Industri AMDK
Bagi produsen air minum dalam kemasan, TDS mempengaruhi standar mutu dan rasa produk. Air dengan TDS yang konsisten di bawah 300 mg/L lebih disukai konsumen. Banyak pabrik AMDK menggunakan proses filtrasi seperti reverse osmosis (RO) untuk menurunkan TDS sekaligus menjaga rasa segar pada air.
4. Efek Teknis
TDS yang tinggi juga dapat menyebabkan kerak pada pipa dan peralatan rumah tangga. Sementara TDS yang terlalu rendah bisa meningkatkan potensi korosi pada pipa logam.
Cara Menurunkan TDS Air Minum yang Tinggi
Jika hasil pengukuran menunjukkan kadar Total Dissolved Solids (TDS) air minum terlalu tinggi, maka beberapa metode berikut bisa membantu menurunkannya agar air kembali aman dan layak konsumsi.
1. Reverse Osmosis (RO)
Reverse osmosis adalah cara paling efektif untuk menurunkan TDS. Proses ini memanfaatkan tekanan untuk mendorong air melalui membran semipermeabel yang hanya melewatkan molekul air, sementara mineral berlebih dan partikel terlarut tertinggal di belakang. Hasilnya, TDS bisa turun hingga mendekati nol.
2. Filtrasi Bertahap
Filtrasi membantu menyaring partikel dan mengurangi zat terlarut tanpa menghilangkan seluruh mineral penting. Beberapa teknik yang umum dipakai adalah sebagai berikut.
- Karbon Aktif: Mengurangi klorin, pestisida, serta senyawa organik yang mempengaruhi rasa dan aroma.
- Resin Pertukaran Ion: Menangkap ion penyebab kesadahan seperti kalsium dan magnesium, lalu menukarnya dengan ion natrium atau hidrogen untuk menurunkan TDS.
3. Pengendapan dan Koagulasi
Metode ini bekerja dengan menambahkan bahan kimia koagulan agar partikel halus dapat menggumpal dan mengendap. Setelah itu, air disaring kembali untuk memisahkan endapan. Cara ini efektif menurunkan partikel tersuspensi yang turut menaikkan TDS dan biasanya dipadukan dengan filtrasi lanjutan.
Jaga Kualitas Air Minum dengan TDS Ideal bersama Tanindo!
Menjaga kadar TDS air minum untuk tetap ideal penting untuk kualitas dan keamanan konsumsi. Pastikan nilainya kurang dari 300 mg/L. Jika Anda berencana membangun bisnis AMDK atau ingin memastikan proses kontrol kualitas air minum dalam kemasan berjalan sesuai standar, bekerja sama dengan tim ahli adalah langkah bijak.
Percayakan kebutuhan konsultasi dan pendampingan kepada PT Tanindo yang berpengalaman dalam perancangan pabrik, pemilihan teknologi, hingga pemeliharaan sistem pengolahan air. Dengan dukungan profesional, Anda dapat menghadirkan produk air minum berkualitas tinggi dan aman untuk konsumen.
FAQ
Air dengan TDS mendekati 0, seperti hasil reverse osmosis termasuk aman. Namun, rasanya cenderung hambar dan tidak mengandung mineral alami.
Air dengan TDS 400 mg/L masih bisa diminum, tetapi sebaiknya air diproses lebih lanjut agar mendekati batas ideal sebesar 300 mg/L.
Untuk kebutuhan rumah tangga, periksa TDS air minimal sebulan sekali. Sementara itu, industri AMDK biasanya perlu memeriksanya setiap batch produksi.
Secara teori, TDS tidak langsung menentukan pH, tetapi keduanya sama-sama mempengaruhi kualitas dan rasa air.
