Kecelakaan kerja adalah risiko yang bisa terjadi dimana pun, di pabrik atau tempat kerja yang lain. Namun, bukan berarti risiko tersebut tidak bisa dihindari dan diminimalkan. Oleh sebab itu, pemerintah telah giat menetapkan standar kesehatan atau penerapan OHSAS pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Penerapan standar kesehatan dan keselamatan yang disebut OHSAS ini berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Begitu pula dengan penerapan OHSAS pabrik air minum kemasan yang sedikit berbeda dengan jenis industri lainnya.
Table of Contents
Manfaat dan Elemen Penerapan OHSAS Pabrik AMDK
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 bahwa semua pabrik atau perusahaan yang memiliki jumlah pekerja minimal 100 orang atau termasuk usaha yang risiko kecelakaannya tinggi wajib menerapkan SMK3.
Gunanya adalah melindungi keselamatan pekerja dengan baik. Inilah mengapa penerapan OHSAS pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) begitu ketat diterapkan agar tidak ada pekerja yang keselamatannya terabaikan selama melaksanakan tugas.
Pengertian OHSAS pada Pabrik Air Minum
Banyak yang belum tahu tentang arti dari OHSAS. OHSAS sendiri adalah singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series yang artinya adalah standar peraturan internasional yang berguna untuk mengukur pelaksanaan K3 dalam sebuah usaha.
Telah mengalami perubahan, peraturan ini dipublikasikan kembali tahun 2007. Terbagi dalam dua bagian yaitu, OHSAS 18001 yang memuat tentang spesifikasi K3 dan 18002 tentang pedoman dan implementasinya.
Tujuan OHSAS pada Pabrik Air Minum Kemasan
Konsep pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pembuatannya telah disusun secara komprehensif dan sistematis. Bukan tanpa sebab, hal ini karena dalam penerapan OHSAS pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) memiliki tujuan antara lain;
- Mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
- Meningkatkan perlindungan dan jaminan keselamatan terhadap para pekerja dari segala jenis bahaya atau risiko kerja.
- Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pabrik air minum.
- Membuat sistem manajemen yang diterapkan agar lebih selektif.
- Menurunkan angka kerugian akibat kecelakaan kerja.
Implementasi Penerapan OHSAS Pabrik AMDK
Untuk menerapkan implementasi OHSAS pabrik air minum harus sesuai dengan aturan dan tahapan yang berlaku, jadi tidak bisa dilakukan begitu saja. Hal ini bertujuan agar dalam penerapannya nanti dapat memberikan manfaat secara maksimal. Berikut alur tahapannya;
1. Adanya Komitmen Serta Kebijakan yang Dipatuhi
Tahap awal yang harus dilalui adalah pihak manajemen pabrik air minum harus menyusun kebijakan-kebijakan yang nantinya akan diberikan. Kebijakan tersebut antara lain peraturan dalam berkendara, penggunaan alkohol serta obat terlarang serta yang paling penting adalah kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja.
Perumusan kebijakan tersebut juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena menyangkut keselamatan orang banyak. Perumusan harus dilakukan secara cermat dan telah memenuhi standar antara lain;
- Memenuhi syarat dan sesuai dengan ketentuan sifat risiko K3 pada pabrik air minum.
- Mencakup komitmen pabrik untuk tindak lanjut.
- Telah memenuhi persyaratan berdasarkan perundangan dan peraturan lain yang berlaku.
- Menyiapkan kerangka kerja agar bisa mencapai dan meninjau ulang sasaran dari K3.
- Sebelumnya harus dikomunikasikan kepada seluruh pegawai agar dapat dipahami, ditaati dan dijaga bersama.
2. Perencanaan OHSAS pada Pabrik Air Minum
Mengapa perumusan OHSAS harus direncanakan?perencanaan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa penerapan OHSAS pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang akan ditetapkan nantinya telah tepat sasaran. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan saat proses perencanaan;
Identifikasi Bahaya
Siapapun yang bekerja tentu tidak ingin mendapatkan bahaya. Namun, meski tidak diinginkan, nyatanya setiap proses kerja pasti akan memiliki risiko bahaya yang bisa kapanpun terjadi. Jenis bahaya berbeda-beda antara lain;
- Bahaya Mekanis, yaitu bahaya yang berasal dari peralatan atau pergerakan yang mekanis misalnya saja terpeleset atau terjepit.
- Bahaya elektrik, yaitu bahaya yang berasal dari alat yang mengandung aliran listrik. Misalnya tersengat listrik
- Bahaya biologi, yaitu bahaya yang berasal dari organisme yang berada di lingkungan kerja. Misalnya terpapar virus atau kuman.
- Bahaya kimia, yaitu bahaya yang berasal dari bahan kimia. Misalnya terkena cairan kimia atau uap HCL.
- Bahaya fisik, yaitu bahaya yang berhubungan dengan kesehatan fisik pekerja. Misalnya getaran atau kebisingan.
Penilain Risiko
Penilaian risiko adalah sebuah tindakan yang digunakan untuk menggolongkan jenis bahaya yang ada dalam pabrik air minum kemasan. Tujuan melakukan penilaian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan kecelakaan yang terjadi.
Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain melalui analisis kualitatif, analisis semi kuantitatif dan analisis kuantitatif. Berdasarkan penilaian ini akan diketahui seberapa kuat penerapan OHSAS pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
3. Pengendalian Risiko
Sedangkan pengendalian risiko adalah sebuah upaya pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan atau gangguan kerja lainnya. Adapun penerapannya meliputi eliminasi atau menghilangkan penyebab bahaya.
Substitusi atau penggantian bahan yang lebih aman, isolasi atau memasang pengaman, rekayasa atau pemasangan alat, pengendalian administratif serta penyedian APD.
Implementasi OHSAS pada Pabrik Air Minum
Implementasi merupakan wujud nyata dari penerapan OHSAS pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang telah ditetapkan. Artinya seluruh pekerja akan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan dan penerapan kebijakan SMK3 dan OHSAS. Ruang lingkup implementasi ini meliputi;
- Tanggung jawab berupa pembagian job desk sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan struktur.
- Kompetensi dan pelatihan, yaitu tidak pengendalian risiko dengan melakukan pembekalan serta pelatihan kepada para pegawai.
- Komunikasi, partisipasi dan konsultasi, yaitu metode pendekatan terhadap para pekerja dengan cara membangun komunikasi dua arah yang positif.
Pemeriksaan Atau Checking
Pelaksanaan OHSAS di lapangan juga memerlukan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui tentang sejauh mana penerapan OHSAS pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tersebut diterapkan. Apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan atau tidak. Adapun prosedur pemeriksaannya meliputi;
- Pengukuran risiko dan bahaya secara kualitatif serta kuantitatif sesuai kebutuhan manajemen.
- Pemantaun sejauh mana pelaksanaan dan pencapaian tujuan dari K3 dan OHSAS yang telah dirumuskan dan ditetapkan.
- Pemantauan terhadap efektifitas tindakan pengendalian risiko. Entah itu risiko yang berkaitan dengan kesehatan maupun keselamatan kerja.
- Pemeriksaan lanjut mengenai pengukuran kinerja pegawai, baik itu yang proaktif terhadap pelaksanaan OHSAS maupun yang reaktif. Sehingga dapat mengetahui berapa banyak yang peduli terhadap keselamatan kerja.
- Pencatatan data dari hasil pemantauan sebagai bahan tindak koreksi.
Peninjauan Atau Evaluasi
Penting sekali dilakukan tindakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan penerapan OHSAS dalam pabrik AMDK. Penerapannya harus dilakukan secara berkala. Tindakan evaluasi ini biasanya menggunakan metode inspeksi atau audit yang kemudian dirangkum menjadi laporan dalam dokumen khusus.
Tidak hanya melakukan evaluasi saja, untuk mendukung kelengkapan dokumen, pabrik juga harus melakukan penyelidikan apabila terjadi sesuatu. Semua bahan yang didapatkan dalam evaluasi akan jadi bahan koreksi untuk menyusun langkah selanjutnya.
Demikian ulasan singkat tentang penerapan OHSAS pabrik AMDK yang harus diperhatikan, karena keselamatan dan kesehatan pekerja memang harus diutamakan. Pegawai atau pekerja adalah aset besar sebuah usaha. Dengan memberikan jaminan yang layak, produktivitas mereka pun akan meningkat.