Di tengah krisis air global, banyak rumah tangga dan bisnis menghadapi tantangan dalam mengelola penggunaan air. Salah satunya adalah limbah grey water, yaitu air bekas dari aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci tangan, atau mencuci piring. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara pengolahan grey water.
Dengan pengolahan yang tepat, Anda dapat menghemat konsumsi air bersih sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Ingin tahu tahapan selengkapnya? Baca artikel ini sampai selesai, ya!
Apa Itu Grey Water?
Grey water merupakan air limbah domestik yang berasal dari sisa buangan floor drain kamar mandi, mesin cuci, dan wastafel dapur. Bedanya, limbah ini tidak mengandung kontaminan berat seperti yang ada di dalam limbah toilet (black water).
Grey water tidak mengandung patogen yang berbahaya dalam jumlah besar, umumnya banyak mengandung lemak dan sabun. Sehingga dapat Anda olah dan daur ulang untuk berbagai kegunaan. Namun, jika Anda biarkan dalam waktu lama, maka akan menimbulkan kerak dan merusak saluran pembuangan.
Pengolahan grey water adalah proses yang dirancang untuk memanfaatkan kembali air limbah secara efektif, mengurangi beban pada sistem pembuangan, dan menghemat penggunaan air bersih. Berbeda dengan black water, grey water hanya membutuhkan saluran pembuangan yang terfilter dengan baik.
Nantinya, air limbah bisa Anda manfaatkan dengan baik untuk keperluan rumah tangga. Contohnya menyiram tanaman, membersihkan kendaraan, dan menyiram toilet. Dengan begitu, Anda bisa menghemat budget air prabayar Anda karena telah tergantikan dengan hasil olahan grey water.
Cara Pengolahan Grey Water dan Tahapannya
Umumnya, pengolahan grey water berlangsung di dalam bak penampung sebelum air limbah mengalir kembali ke sungai atau lingkungan sekitar. Nah, berikut ini ada dua metode untuk mengolah limbah non-kakus, sehingga Anda dapat menghindari pencemaran lingkungan dan bahkan meraih manfaat ekonomi.
A. Lahan Basah
Beberapa sumber menyatakan bahwa teknik ekstensif atau sistem tanah basah buatan merupakan metode yang efektif untuk pengolahan lanjutan limbah domestik. Dengan proses IPAL alami yang menggabungkan unsur tanah, pasir, dan kerikil, limbah dapat terolah dan terproses sehingga dapat Anda gunakan kembali.
Untuk membuat sistem ini, Anda perlu membangun bak filter organik di area rumah Anda. Air limbah tidak langsung Anda buang ke lingkungan, tetapi harus Anda kumpulkan terlebih dahulu di bak filter organik. Bak ini dirancang agar air bekas cucian dapat masuk secara bertahap.
Selanjutnya, bak filter Anda isi dengan bahan alami seperti kerikil, pasir, eceng gondok, serta tanaman seperti kiambang dan kangkung. Kiambang dan kangkung berfungsi untuk menyaring dan membersihkan air limbah rumah tangga, menjadikannya lebih jernih.
B. Water Recycling
Setelah melewati tahap penanganan dengan biofilter aerob dan anaerob, air limbah ini telah memenuhi standar batas untuk bisa Anda buang. Ini adalah salah satu metode pengolahan grey water yang memungkinkan air tersebut bisa Anda gunakan kembali.
Prosesnya melibatkan upaya memasukkan air yang telah melalui biofilter ke dalam unit sistem daur ulang air. Sistem ini akan memproses air menjadi bersih sesuai dengan standar kualitas.
Unit daur ulang air ini menggabungkan teknik sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan pengolahan air (water treatment). Dalam tahap pengolahan air, Anda perlu menambahkan filter air dan proses pemurnian dengan ultrafiltrasi.
Konsep ini membantu mengurangi kebutuhan pembelian air bersih sekaligus menciptakan sistem pengolahan grey water yang berkelanjutan, yang pada gilirannya meningkatkan nilai ekonomi serta menjaga kesehatan lingkungan dan mencegah pencemaran.
Alternatif Lain Pengolahan Grey Water
Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bukanlah satu-satunya metode pengolahan grey water. Anda juga bisa menerapkan beberapa metode berikut untuk mencegah limbah non-kakus mencemari lingkungan.
1. Menggunakan Deterjen Konvensional
Penumpukan polusi di sungai akibat pembuangan limbah domestik sering kali disebabkan oleh kandungan Volatile Organic Compound (VOC). Menurut laman Bioindustries, VOC adalah bahan kimia yang mudah menguap dan dapat mencemari udara.
Dengan mengurangi penggunaan detergen konvensional, Anda dapat membantu mengurangi pencemaran baik di sungai maupun di udara. Saat ini, sudah banyak tersedia detergen yang lebih ramah lingkungan sebagai alternatif.
2. Mengubah Limbah Minyak Menjadi Energi
Berdasarkan penelitian Ageng Saepudin, banyak penduduk di Kabupaten Bandung yang belum familiar dengan cara pengolahan minyak jelantah atau minyak goreng yang telah jenuh dan berubah warna. Akibatnya, mereka sering membuang limbah minyak goreng langsung ke tanah atau sungai.
Pembuangan limbah tanpa pengolahan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, pencemaran air sungai, dan bahkan membahayakan mikroorganisme laut. Padahal, limbah minyak goreng, yang termasuk dalam kategori grey water karena berasal dari aktivitas memasak, bisa Anda olah menjadi energi biodiesel.
3. Menanam Berbagai Tumbuhan pada Saluran Pembuangan
Pencemaran air bisa Anda minimalisir dengan menanam tanaman yang mampu menyerap zat polutan berbahaya, contohnya bunga coklat, lidi air, bunga ungu, dan melati air. Selain memiliki penampilan yang menarik, bunga-bunga tersebut juga efektif dalam menyerap amonia yang berbahaya bagi lingkungan.
Pengolahan Grey Water dengan IPAL Berkelanjutan!
Pada kesimpulannya, pengolahan grey water memberikan banyak manfaat, termasuk mengurangi penggunaan air bersih, menurunkan biaya pengolahan air limbah, dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah domestik.
Dengan sistem pengolahan yang efisien, grey water dapat menjadi sumber daya berharga yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan menghemat biaya operasional.
Sebenarnya pengolahan air limbah rumah tangga sudah banyak diterapkan di beberapa kawasan pemukiman. Hanya saja, teknologi pengolahan air limbah yang berkelanjutan seringkali terlupakan. Padahal, teknologi tersebut dapat membantu kesejahteraan masyarakat.
Dengan melakukan pengolahan grey water di atas, Anda membutuhkan konsultan pengolahan air limbah yang profesional. Tenaga tersebut bisa Anda dapatkan melalui Tanindo.
Jika Anda kurang inovasi, kesusahan dalam pembuatan IPAL, atau ingin memperbaiki kualitas pengolahan limbah di rumah tangga, langsung hubungi PT Tanindo. Dengan luasnya pengetahuan dan banyaknya tenaga profesional, mereka sigap untuk membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
FAQ
Apa yang dimaksud dengan grey water?
Grey water merupakan air limbah domestik yang berasal dari sisa buangan floor drain kamar mandi, mesin cuci, dan wastafel dapur. Limbah ini tidak mengandung kontaminan berat atau patogen berbahaya seperti yang ada di dalam limbah toilet (black water). Umumnya, grey water banyak mengandung lemak dan sabun.
Grey water dialirkan kemana?
Berdasarkan metode pengolahan grey water yang benar, air grey water sebaiknya Anda alirkan ke sistem pengolahan limbah. Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat pencemaran.
Bagaimana cara memanfaatkan kembali air cucian?
Air cucian dapat langsung Anda gunakan untuk menyiram tanaman, namun pastikan agar air tersebut tidak mengenai bagian tanaman yang akan Anda konsumsi.
Apa kegunaan air limbah?
Air limbah dapat Anda manfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga setelah melalui proses pengolahan. Dengan pengolahan yang tepat, air limbah bisa Anda gunakan kembali untuk aktivitas seperti memasak, mencuci, dan mandi.