Memahami tentang regulasi pabrik air minum merupakan hal penting. Terutama jika ingin mendirikan pabrik Air Minum Dalam Kemasan atau AMDK. Sebab, regulasi ini mencakup standar nasional dan internasional untuk menjamin kualitas produk. Berikut pembahasan terkait 4 lembaga yang mengawasi regulasi tersebut.
Standar ISO dalam Regulasi Pabrik Air Minum
Menerapkan ISO dalam proses regulasi pendirian pabrik AMDK dapat menentukan kualitas dan keamanan air minum. Dengan penerapan ini, perusahaan bisa mempertanggungjawabkan mutu produk, agar tidak merugikan konsumen. Setidaknya, terdapat dua standar ISO dalam industri AMDK, yaitu:
1. ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu
Pertama, ada ISO 90001 yang menjadi standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Penerapannya mampu membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi kesalahan produksi, dan menjamin kepuasan pelanggan.
Sistem ini lebih berfokus pada bagaimana perusahaan dapat memproduksi air minum yang mutunya sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sehingga, akan terbentuk loyalitas pelanggan dan menaikkan daya beli produk.
Perusahaan yang sudah mempunyai sertifikasi standar ISO 9001 biasanya lebih efisien dalam sistem operasionalnya. Pasalnya, sertifikasi ini mempunyai banyak manfaat untuk perusahaan, misalnya:
- Meningkatkan efisiensi produksi dan pengelolaan sumber daya;
- Meminimalkan kesalahan dalam produksi; dan
- Menjamin kepuasan pelanggan dengan produk yang berkualitas.
2. ISO 22000: Sistem Manajemen Keamanan Pangan
Selanjutnya adalah ISO 22000 yang penting dalam proses regulasi pabrik air minum. Alasannya, karena sistem ini menggabungkan prinsip dalam manajemen mutu dan keamanan pangan menjadi satu. Dengan menerapkannya, pabrik AMDK dapat mengidentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya.
Hasilnya, produk jadi aman dan minim risiko yang merugikan pihak pabrik maupun pelanggan. Selain itu, penerapan ISO 22000 bagus untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, membentuk kredibilitas perusahaan, dan menghemat biaya produksi.
Sama seperti sertifikasi sebelumnya, ISO 22000 memegang peran penting dalam regulasi pabrik air minum. Pasalnya, sistem ini dapat memastikan bahwa setiap tahapan produksi sudah aman dari kemungkinan bahaya dan kontaminasi yang membahayakan kesehatan pelanggan.
Analisis Bahaya dengan HACCP
Tidak cukup dengan mengikuti standar mutu, mendirikan pabrik AMDK juga perlu melakukan analisis bahaya. Caranya dengan sistem Hazard Analysis and Critical Points atau HACCP. Sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya bagi keamanan pangan.
Dalam implementasinya, terdapat beberapa tahapan yang harus ditaati oleh perusahaan. Mulai dari pembentukan tim khusus, penyusunan deskripsi produk, identifikasi penggunaan, menyusun diagram alir, hingga verifikasi. Kemudian dalam sistem HACCP juga ada prinsip-prinsip penting, yakni:
- Analisis bahaya: Mengidentifikasi potensi bahaya saat proses produksi.
- Identifikasi titik kendali kritis (CCP): Menentukan titik dalam proses produksi yang harus dikendalikan.
- Penetapan batas kritis: Menetapkan batas yang harus terpenuhi di setiap proses CCP.
- Pemantauan CCP: Mengawasi titik kendali kritis secara terus-menerus.
- Tindakan korektif: Proses mengambil tindakan, jika batas kritis tidak terpenuhi.
- Verifikasi: Memastikan bahwa sistem HACCP berjalan efektif.
- Pencatatan dan dokumentasi: Menyimpan semua catatan terkait penerapan HACCP.
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Regulasi Pabrik Air Minum
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan regulasi yang mengatur standar kualitas air minum. Dalam regulasi tersebut, terdapat standar dan aturan sebagai persyaratan untuk memproduksi AMDK.
1. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL)
SBMKL merupakan sebuah standar mutu yang mencakup berbagai parameter, mulai dari fisik, kimia, hingga mikrobiologi. Seluruh parameter ini wajib dipenuhi, agar air aman untuk konsumsi. Penjelasan terkait parameter penting dalam regulasi pabrik air minum, adalah
- Parameter fisik mencakup bau, rasa, warna, dan kekeruhan air.
- Parameter kimia mencakup kandungan zat-zat berbahaya, seperti logam berat.
- Parameter mikrobiologi mencakup kandungan bakteri.
2. Syarat Air Minum Layak Konsumsi Menurut Permenkes
Pabrik AMDK tidak boleh asal memasarkan produk air minum, karena wajib memenuhi syarat dari Permenkes terlebih dahulu. Berdasarkan regulasi pabrik air minum, pabrik harus mengikuti syarat berikut ini.
- Air minum tidak mengandung bahan berbahaya, seperti timbal, arsenik, atau merkuri dalam jumlah yang melebihi batas aman.
- Bebas dari kontaminasi mikroba patogen bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit.
- Tidak memiliki bau, rasa, atau warna yang mencurigakan, karena dapat mengindikasikan adanya kontaminan.
- Kadar pH yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Regulasi BPOM untuk Pabrik Air Minum
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM mempunyai peran penting dalam mengawasi bisnis AMDK. Lantaran bisnis ini akan melakukan proses produksi yang perlu diawasi kualitas dan mutunya. Regulasi dari BPOM ini meliputi 3 hal penting, seperti:
- Izin edar produk;
- Label dan kemasan; dan
- Uji laboratorium.
Tidak sampai di situ, untuk memperlancar regulasi pabrik air minum, perusahaan harus melalui 4 tahapan. Setiap tahapannya punya peran penting dalam menghasilkan produk air minum yang berkualitas dan aman untuk konsumsi publik. Berikut tahapannya
- Produk akan melewati proses pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa di dalamnya tidak mengandung bahan berbahaya dan sudah memenuhi standar keamanan.
- Produsen mengajukan permohonan izin edar, dengan melampirkan dokumen persyaratan.
- BPOM melakukan inspeksi ke pabrik untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi keamanan pangan.
- Jika semua syarat sudah terpenuhi, BPOM akan menerbitkan izin edar bagi produk tersebut.
Regulasi Pabrik Air Minum Mudah bersama Tanindo
Menerapkan regulasi air minum adalah langkah penting dalam membangun bisnis AMDK yang berkelanjutan. Jika mengikuti standar ISO, HACCP, Permenkes, dan BPOM, maka perusahaan AMDK dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan sudah aman sesuai regulasi.
Namun, proses regulasi tersebut tidak mudah, sehingga perlu adanya konsultasi. Anda dapat memanfaatkan jasa konsultasi dari PT Tanindo Anugerah Nusantara yang terkenal dengan pengalamannya dalam bidang pengolahan air. Pasalnya, PT Tanindo sudah memiliki pengalaman di atas 12 tahun dalam proses pengolahan air. Mulai dari desain, pengadaan, sampai instalasi teknologi pengolahan air.
Teknologi yang kami gunakan dijamin terkini dan ramah lingkungan, seperti Reverse Osmosis, Nanofiltrasi, dan lainnya. Sehingga, proses regulasi jadi lancar.
FAQ
Apa saja regulasi utama dalam industri AMDK?
Regulasi utama meliputi standar ISO 90001, ISO 22000, HACCP, Permenkes tentang air minum, dan regulasi dari BPOM.
Mengapa HACCP penting dalam produksi AMDK?
HACCP mampu membantu proses identifikasi dan mengendalikan potensi bahaya dalam tahap produksi, sehingga pabrik bisa menjamin keamanan produk.
Apa syarat utama agar AMDK mendapatkan izin BPOM?
Produk AMDK harus lolos uji laboratorium, memiliki label yang sesuai, dan mendapatkan izin edar dari BPOM.
Bagaimana cara mendapatkan sertifikasi ISO untuk pabrik AMDK?
Untuk mendapatkan sertifikasi ISO, pabrik harus mengajukan permohonan ke lembaga sertifikasi yang terakreditasi dan menjalani audit kepatuhan terlebih dulu.
Apa dampak jika pabrik AMDK tidak memenuhi regulasi yang berlaku?
Pabrik AMDK yang tidak memenuhi regulasi akan mendapatkan sanksi administratif, pencabutan izin, hingga menghadapi tuntutan hukum.