Mengenal Sedimentasi sebagai Proses Pengolahan Air Bersih

Dalam pengolahan air, sedimentasi atau pengendapan merupakan proses penting untuk menghasilkan air baku. Pasalnya, pengendapan bisa memisahkan padatan tersuspensi pada air limbah. 

Dalam water treatment sendiri pengendapan biasanya terletak setelah proses koagulasi dan flokulasi. Selengkapnya tentang proses pengendapan, mulai dari pengertian, proses hingga keunggulannya akan diuraikan di artikel berikut ini!

Pengertian Sedimentasi

Pengendapan atau sedimentasi merupakan salah satu teknik dalam pengolahan air limbah dengan memanfaatkan gaya gravitasi untuk memisahkan partikel padatan tersuspensi dalam air. Dalam pengolahan air, pengendapan bisa berbentuk clarifier lamella.

Pengolahan limbah dengan teknik lamella clarifier, menggunakan beberapa pelat yang terbuat dari bahan logam atau PVC. Pada umumnya, lamella memanfaatkan pengolahan primer untuk menggantikan tangki pengendapan di teknik sedimentasi konvensional. 

Jadi, tidak heran jika metode ini banyak dipilih karena bisa meningkatkan efisiensi dalam mengolah air limbah. 

Tahapan Pengolahan Air Limbah dengan Sedimentasi 

Berikut ini tahapan pengolahan air limbah dengan sistem pengendapan, khususnya teknik clarifier lamella:

1. Penampungan Awal

Tahap pertama dalam pengolahan air limbah adalah intake atau memasukkan air ke penampungan awal. Pada unit intake, biasanya dilengkapi dengan penyaring untuk mencegah masuknya benda-benda yang ikut terbawa air seperti kayu, sampah daun, plastik, dan sebagainya.

2. Injeksi Bahan Kimia Koagulan dan Flokulan

Dari penampungan awal, air akan dialirkan menuju unit pengolahan clarifier lamella. Adapun pada unit ini, tahapan pertama yang dilakukan adalah menginjeksikan bahan kimia seperti koagulan dan flokulan pada air. 

Koagulan merupakan senyawa kimia yang berfungsi untuk memecahkan koloid dalam air sehingga proses pengendapan bisa maksimal. Adapun koagulan yang biasanya digunakan, yaitu Tawas (Alum) Al2(SO4)3, Poly Aluminium Chloride (PAC), dan Ferro Sulfat (FeSO4).

Kemudian, flokulan merupakan senyawa kimia yang berfungsi untuk menggabungkan partikel yang kecil menjadi partikel yang lebih besar atau berperan sebagai lem untuk menggabungkan beberapa padatan di air sehingga sedimentasi bisa maksimal. 

Adapun Flokulan berdasarkan rumus kimia lebih dikenal sebagai polyacrylamide, yang mana di didapatkan dengan menggabungkan beberapa jenis monomer.

3. Proses Pengadukan Bahan Kimia dengan Air 

Tahap selanjutnya dalam pengolahan air limbah dengan teknik sedimentasi, yaitu pengadukan beberapa bahan kimia sebelumnya dengan air. Pengadukan yang digunakan untuk koagulasi, yaitu sistem pengadukan cepat dengan Static Mixer atau menggunakan Agitator.

Sedangkan pengadukan pada Flokulasi menggunakan metode pengadukan lambat dengan menggunakan pipa pengadukan lambat. Di mana dosis polimer yang digunakan berkisar antara 2 ppm hingga 10ppm.

4. Proses Reaksi Bahan Kimia

Setelah pengadukan, Anda bisa tunggu beberapa saat, hingga proses reaksi bahan kimia berhasil. Sebaiknya Anda memastikan “waktu tinggal” untuk proses reaksi tepat.

Pasalnya, “waktu tinggal” yang terlalu cepat bisa membuat proses kimia dan sedimentasi tidak dapat bekerja dengan maksimal. Sebaliknya, “waktu tinggal” terlalu lama, bisa menyebabkan terjadinya pemborosan tempat dan biaya.

5. Proses Pengendapan

Tahap selanjutnya, yaitu proses pengendapan. Proses ini memanfaatkan gaya gravitasi dan menggunakan sistem alat yang dipasang miring sehingga flok yang berukuran besar akan jatuh ke bawah dan air tetap di atas. 

Pada clarifier lamella, proses sedimentasi menggunakan sekat yang berbentuk lamella untuk menghasilkan gaya tekan yang lebih besar. Sehingga, proses pengendapan bisa maksimal.

6. Proses Pembuangan Lumpur

Jika padatan atau lumpur di air sudah mengendap di bagian bawah, tahap selanjutnya adalah membuangnya. Nah, pada tahapan ini Anda perlu mengontrol proses pengendapannya secara berkala demi memastikan lumpur tidak naik atau ikut terbawa dalam saluran air bersih. 

7. Proses Filtrasi dengan Multimedia Filter

Air dari proses sedimentasi tentu tidak cukup untuk menghasilkan air siap minum. Anda juga perlu menyaringnya dengan multimedia filter. Adapun multimedia filter yang dimaksud, yaitu Sand Filter atau Carbon filter. Di mana Anda disarankan untuk menggunakan keduanya untuk menghasilkan air yang bersih sempurna. 

8. Proses Sterilisasi

Proses sterilisasi juga penting untuk dilakukan agar menghasilkan air bersih bebas dari bakteri berbahaya sehingga siap minum. Ada beberapa cara sterilisasi yang bisa Anda pilih, yaitu Ozone(03), Klorin (Cl), Chlorine Dioxide (ClO2) atau Ultraviolet.

Keunggulan Sedimentasi dalam Pengolahan Air Limbah

Berikut ini beberapa kelebihan menggunakan teknik lamella clarifier pada pengolahan air limbah:

  • Lebih mudah dalam maintenance karena sistem lamella dapat dibongkar-pasang, bahkan saat sedang beroperasi sekalipun. 
  • Tidak memerlukan energi yang besar. Pasangan tidak ada bagian lamella yang bergerak secara mekanis, sehingga bisa lebih menghemat pengeluaran energi atau bisa lebih irit.
  • Area pengendapan yang besar dan efisien. Pasalnya, sistem ini memanfaatkan kemiringan dari beberapa pelat untuk mengolah air limbah menjadi air bersih.
  • Mengurangi pertumbuhan lumut. Pasalnya, semua proses pengolahan air dilakukan di dalam, sehingga risiko pertumbuhan lumut lebih rendah.
  • Kinerja pengolahan air limbah bisa ditingkatkan dengan mudah melalui penambahan zat kimia. Caranya dengan menambahkan koagulan dan flokulan demi mengoptimalkan proses pengendapan.

Sudah Memahami Sedimentasi dalam Pengolahan Air Limbah?

Kesimpulannya, teknik lamella clarifier dalam pengolahan air limbah memiliki banyak keunggulan seperti proses perawatan yang mudah dan tidak memerlukan energi yang besar. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk memilih metode sedimentasi ini untuk pengolahan air limbah. 

Namun, tidak semua jasa IPAL menyediakan teknik ini dalam pengolahan air limbah. Nah, PT Tanindo merupakan salah satu jasa IPAL dengan jaminan metode pengolahan air yang lengkap, termasuk teknik sedimentasi. 

Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, PT Tanindo berhasil membantu banyak pelanggannya menghasilkan air bersih siap minum. Selain itu, Tanindo juga didukung oleh tenaga ahli bersertifikasi. Jadi, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Informasi selengkapnya, langsung kunjungi website Tanindo!

FAQ

Apa itu sedimentasi dalam pengolahan air?

Sedimentasi dalam pengolahan air berarti memisahkan partikel-partikel kecil dan sedimen dalam air dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga sedimen yang lebih berat akan ke bawah membentuk lapisan lumpur dan air bebas lumpur pun bisa didapatkan. 

Mengapa perlu dilakukan proses sedimentasi?

Proses pengendapan biasanya dilakukan setelah pemberian koagulan dan flokulan dengan tujuan memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan bisa tenggelam dalam waktu yang lebih singkat.

Apa tujuan dari pengolahan air bersih?

Tujuan utama pengolahan air bersih adalah untuk mendapatkan air bersih yang sesuai dengan baku mutu air dinas kesehatan. Karena itu, pengolahan air bersih menggunakan serangkaian proses panjang mulai dari penyaringan secara fisik, kimia, dan biologi.

Bagaimana cara memisahkan sedimen dari air?

Jika ingin memisahkan sedimen dengan air, bisa dengan penyaringan mekanis. Atau dengan mengendapkan sedimen di bawah, kemudian air di atasnya dialirkan ke tempat lain untuk memisahkan keduanya. 

Apa saja  7 langkah proses pengolahan air?

Proses pengolahan air terdiri dari tahapan pengadaan, penyaringan, koagulasi dan flokulasi, sedimentasi, penyaringan, dan tahap desinfeksi air.

Rate this post